kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong Sektor ESG, Citi Indonesia Akan Kurangi Kredit ke Perusahaan Batubara


Kamis, 21 September 2023 / 18:59 WIB
Dorong Sektor ESG, Citi Indonesia Akan Kurangi Kredit ke Perusahaan Batubara
ILUSTRASI. Citi Indonesia terus mendorong penyaluran kredit di segmen ESG pada korporasi yang ada dalam negeri


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia atau Citi Indonesia terus mendorong penyaluran kredit di segmen Environmental, Social, and Governance (ESG) pada korporasi yang ada dalam negeri. Pasalnya, Citi Group secara global berkomitmen untuk menyalurkan kredit ke segmen ESG sebesar US$ 1 triliun sampai tahun 2030.

Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia, Anthonius Sehonamin menyampaikan pihaknya akan berupaya untuk ikut berkontribusi mencapai target tersebut secara global, dengan sisi pilar untuk memberikan pendanaan dari sisi low carbon transaction yang berkaitan dengan bisnis bisnis yang mengedepankan solusi pengurangan dampak perubahan iklim.

"Itu kami akan coba dukung di sini termasuk membahas circular economuy, green technology, energy efficiency banyak sekali track-track yang berbau green itu kita dukung di sini," kata  Head of Banking, Capital Markets and Advisory Citi Indonesia," kata Anthon kepada Kontan saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/9).

Dengan demikian, Anthon mengatakan Citi Indonesia secara perlahan dan bertahap akan mengurangi penyaluran kredit kepada sektor batu bara dan beralih ke sektor komoditas tambahan lain yang seperti nikel, alumina dan lainnya.

Baca Juga: Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Tumbuh Cepat

"Kami tidak bisa sepenuhnya langsung berhenti memberikan kredit ke sektor ini, karena saat ini batubara juga masih dibutuhkan, jadi kami lakukan secara perlahan, tapi untuk resource kan bukan hanya batubara," kata Anthon.

Adapun segmen penyaluran kredit ESG dari Citi Indonesia di antaranya adalah kepada perusahaan multinasional dan lokal, milik swasta maupun pemerintahan dengan sektor terbesar berada pada hilirisasi resources dan EV, serta agri.

"Kami melihatnya kan ESG related financing. Jadi tidak cuma green atau energi terbarukan. Sebenarnya bisa ke semua perusahaan selama mereka punya angle yang bisa menilai apakah itu E, atau S, atau G," tambah Wit Oemar, Head of Global Network Banking Citi Indonesia.

Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Citi Indonesia untuk mendorong kredit di sektor ESG di antaranya:

  • Pemberiaan fasilitas pembiayaan bersama untuk Bank BTN senilai US$ 100 juta yang diperuntukkan untuk pembangunan hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah;
  • Pendanaan senilai Rp150 miliar ke PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM) untuk dukung pengusaha mikro di Indonesia;
  • Citi bertindak sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Energy Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$ 400 juta dengan tenor 5 tahun;
  • Citi memberikan fasilitas pembiayaan sosial kepada Home Credit Senilai Rp 275 miliar
  • Citi meluncurkan Solusi Keuangan yang Berkelanjutan di Indonesia Melalui Program Rantai Pasok Berkelanjutan atau Sustainable Supply Chain Finance (SSCF) di Indonesia
  • Citi ditunjuk sebagai salah satu Koordinator Global untuk penawaran umum perdana (IPO) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), atau yang juga dikenal sebagai Harita Nickel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×