Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 7,2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 172 triliun per Maret 2025.
Menurut Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo, porsi DPK valas di BNI mencapai 21% dari total DPK BNI. Di mana, dominasi mata uang masih dikuasai dolar Amerika Serikat (AS), yang mencapai 92%.
Artinya, DPK Valas BNI dalam dolar AS mencapai Rp 158,24 triliun hingga Maret 2025 lalu.
“Kebijakan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang mulai diterapkan di BNI sejak Agustus 2023 tercatat telah meningkatkan sebanyak 265,76% (DPK valas BNI) hingga akhir Maret 2025,” terang Okki kepada Kontan, Selasa (22/4).
Baca Juga: Tumbuh Dua Bulan Berturut-turut, DPK Valas Perbankan Naik 4,2% di Februari 2025
BNI bakal melakukan sejumlah strategi untuk terus menjaring DPK valas, seperti memberikan suku bunga yang kompetitif dan optimalisasi super app andalannya Wondr by BNI.
Kata Okki, super app ini dapat melayani pembukaan rekening tabungan dan deposito valas hanya dengan minimum dana sebesar US$ 5.000.
Selain itu, BNI juga memberikan solusi lindung nilai (hedging) untuk portofolio DPK valas nasabah.
BNI juga turut meningkatkan penyediaan fasilitas ekspor-impor yang terintegrasi dengan rekening DHE SDA.
Sebagai tambahan informasi, melansir data Bank Indonesia (22/4), secara keseluruhan DPK valas perbankan per Februari 2025 mencapai Rp 1.317,5 triliun. Asal tahu saja, di periode yang sama tahun lalu, DPK Valas perbankan masih Rp 1.264,7 triliun.
Selanjutnya: Hanya Kota Jogja Bebas Guyuran Hujan, Pantau Cuaca Besok di DIY
Menarik Dibaca: Hanya Kota Jogja Bebas Guyuran Hujan, Pantau Cuaca Besok di DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News