kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Tumbuh Dua Bulan Berturut-turut, DPK Valas Perbankan Naik 4,2% di Februari 2025


Senin, 21 April 2025 / 16:34 WIB
Tumbuh Dua Bulan Berturut-turut, DPK Valas Perbankan Naik 4,2% di Februari 2025
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bank Mega Syariah, Jakarta. Dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) perbankan tampak tumbuh di dua bulan pertama tahun 2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) perbankan tampak tumbuh di dua bulan pertama tahun 2025. Ini terjadi di tengah kondisi tren pelemahan mata uang rupiah imbas tekanan perekonomian global.

Melansir data Bank Indonesia (21/4), DPK valas perbankan per Januari 2025 tercatat ada Rp 1.310,2 triliun, naik 3,9% yoy dari Januari tahun 2024 yang sebesar Rp 1.261,0 triliun.

Dari total DPK tersebut, simpanan giro tercatat paling mendominasi, yakni Rp 759,8 triliun, naik 0,5% yoy dari sebelumnya Rp 755,9 triliun.

Baca Juga: Strategi Bank Jatim Genjot Dana Pihak Ketiga (DPK)

Kenaikan ini kontras dengan posisi tabungan yang melesat 9,2% yoy menjadi Rp 191,8 triliun dari sebelumnya 175,7 triliun.

Begitupun pada simpanan berjangka yang melonjak 8,9% yoy menjadi Rp 358,6 triliun dari 329,4 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terkonsentrasi di Empat Bank Jumbo Ini

Di bulan Februari, BI kembali catat kenaikan total DPK valas sebesar 4,2% yoy, yakni Rp 1.317,5 triliun. Sebelumnya di periode yang sama tahun lalu, tercatat ada sebesar Rp 1.264,7 triliun.

Serupa dengan posisi Januari, simpanan giro juga tampak paling mendominasi, yakni sebesar Rp 753,2 triliun. Meski demikian, nominalnya turun 0,7% yoy dari sebesar Rp 758,4 triliun di Februari 2024.

Adapun tabungan tercatat tetap melesat, yakni 9,6% yoy menjadi sebesar Rp 192,6 triliun dari sebelumnya Rp 175,7 triliun.

Begitupun pada simpanan berjangka yang meroket 12,5% yoy menjadi Rp 371,8 triliun dari Rp 330,6 triliun.

Selanjutnya: Batas Atas Pembiayaan Fintech ke Ultra Mikro Jadi Rp 50 Juta, Ini Penjelasan OJK

Menarik Dibaca: Cuaca Besok, Jogja dan Sekitarnya Dominan Cerah Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×