Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Di sepanjang tahun lalu, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri mengantongi Return on Investment (RoI) sebesar 11%. Unit usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mengklaim, enam dari delapan paket investasinya menghasilkan RoI di atas patokan pasar (benchmark).
Ambil contoh, paket pasar uang berhasil memberikan return sebesar 10,52% dari patokan pasar hanya 6,67%. Begitu pula dengan paket pendapatan tetap yang mencapai 10,76% dari patokan 3,51%. Sementara, return dari paket campuran 2 dan pasar uang syariah masing-masing mencatatkan return 14,64% dan 10,97%.
“Hampir semua paket investasi kami mempunyai kinerja di atas benchmark. Kinerja satu tahun yang tertinggi berasal dari paket saham pasar uang, yakni sebesar 20,25%. Dengan total RoI 11%,” kata Rudi Rahman, Direktur Keuangan dan Umum DPLK Mandiri, Kamis (15/1).
Adapun, total dana kelolaan DPLK Mandiri di akhir 2014 yang sebesar Rp 3,638 triliun terbagi dalam dua program. Yakni Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dan Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP).
Untuk PPIP, alokasi investasinya 62,88% ditempatkan di surat utang, 36,19% di deposito, 0,02% di reksa dana, serta 0,92% di saham biasa. Sementara, untuk PPUKP, alokasi investasinya banyak ditaruh di deposito, yaitu sebanyak 58,58%, surat utang 36,80%, deposit on call 2,63%, dan saham biasa 1,99%.
“Penempatan dana kami memang masih konservatif, karena pilihan ada di tangan peserta. Kami akan mengedukasi peserta,” katanya.
PPUKP sendiri mendominasi kontribusi dana kelolaan DPLK Mandiri. Yakni, sekitar Rp 3,2 triliun dan sisanya ditempatkan dalam PPIP.
Tahun depan, perseroan mengincar mengantongi dana kelolaan baru Rp 1,8 triliun atau menjadi Rp 5,4 triliun sampai akhir tahun 2015. “Dari total dana kelolaan tersebut, kami menargetkan RoI sebesar 12% - 13%,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News