Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri menargetkan Return on Invesment (ROI) sebesar 6% hingga 7% di tahun ini. Target tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang volatil.
Direktur Utama DPLK Mandiri Syah Amondaris mengatakan, penentuan target itu mempertimbangkan kondisi pasar yang cenderung fluktuatif, baik dari pasar saham maupun obligasi. Hal ini juga mempertimbangkan potensi penurunan deposito pada semester II 2019.
Maka itu, perseroan akan menerapkan strategi investasi sesuai dengan paket investasi yang dikelola dengan tetap memperhatikan perkembangan kondisi pasar dari waktu ke waktu. Untuk saat ini, porsi investasi terbesar adalah deposito dan deposito on call (DOC) sebesar 52%, sisanya surat berharga negara (SBN), sukuk, obligasi, reksadana, sertifikat deposito (NCD) dan saham.
“Deposito menjadi instrumen investasi terbesar karena kami melakukan penempatan investasi sesuai mandat yang diberikan nasabah. Saat ini lebih dari 70% nasabah DPLK Mandiri memilih paket investasi pasar uang,” terang Syah kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5).
Akhir-akhir ini perseroan juga merasakan dampak dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama pake investasi yang memiliki exposur saham. Jika dibandingkan IHSG secara year to date (YTD), perusahaan berhasil mengirim alpha sekitar +5% dari kinerja IHSG. Alpha adalah ukuran kemampuan seorang manajer investasi untuk mengalahkan pasar.
Sedangkan secara aset alokasi, perusahaan juga mengurangi eksposur saham sekitar 20% dari total alokasi investasi pada saham. Pihaknya akan tetap memantau perkembangan pasar sambil menunggu momentum tepat atas penurunan maupun kenaikan pasar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News