Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Mandiri siap memasarkan produk pensiun bagi peserta individu. Produk yang bertajuk Smile tersebut saat ini menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ini adalah produk pensiun untuk peserta individu yang akan dipasarkan lewat kantor cabang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selaku induk usaha DPLK Mandiri.
“Kami mengincar peserta individu dari captive market Bank Mandiri, mereka yang berusia 18 tahun – 30 tahun untuk memiliki program pensiun. Selama ini, kami banyak melakukan business to business untuk peserta korporasi,” ujar Febrina Amrah Putri, Direktur DPLK Mandiri, Kamis (15/1).
Diharapkan, Smile bakal mendongkrak jumlah peserta individu DPLK Mandiri menjadi 92.880 orang. Optimisme ini bukan isapan jempol mengingat jumlah karyawan yang memiliki jaminan pensiun baru 12 juta orang. Sementara, jumlah angkatan kerja produktif mencapai 121 juta orang.
Sampai akhir tahun lalu, DPLK Mandiri tercatat merangkul 39.053 orang peserta atau tumbuh 86% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 21.016 orang peserta. Di antaranya 3.201 orang peserta merupakan peserta individu Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Selain Smile, DPLK Mandiri juga sedang meracik produk pensiun lainnya, yaitu Smile VIP. Produk ini merupakan paket dari Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yang dicampur dengan asuransi kesehatan. DPLK Mandiri sendiri akan melakukan proyek percontohan di 5 perusahaan peserta untuk memasarkan produk ini.
Ada juga Smile Mikro, produk pensiun untuk nasabah mikro Bank Mandiri. Perseroan menargetkan merangkul 2.000 peserta untuk proyek percontohan. “Kami akan melakukan join marketing untuk Smile Mikro dan akan menyelenggarakan program member get member yang memberikan iuran pertama gratis,” pungkasnya.
DPLK Mandiri menargetkan merangkul jumlah peserta mencapai 112.000 orang sampai akhir tahun nanti atau tumbuh 189% ketimbang pencapaian akhir tahun lalu. Dari sisi kepesertaan, peserta PPIP akan mendominasi. Namun, dari sisi dana kelolaan, diharapkan 85% datang dari PPUKP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News