Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Anak usaha Manulife, PT Buanadaya Sarana Indonesia (BSI) sudah berbisnis jasa pengelolaan administrasi Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) sejak 1985 lalu. Saat ini, mereka ingin menggeber bisnis tersebut.
Chief Employee Benefit Manulife Nur Hasan Kurniawan menyebut, pihaknya sudah mengelola data administrasi dari 19 DPPK yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan pendirinya mulai dari sektor manufaktur, farmasi, hingga jasa keuangan.
Dari 19 DPPK ini, BSI mengelola data administrasi hampir 20.000 peserta. "Total aset dari DPPK tersebut sebesar Rp 1,3 triliun," kata dia, Kamis (12/11).
Tahun ini Manulife mulai gencar menawarkan layanan ini ke sejumlah DPPK. Respon yang didapat pun cukup positif, bahkan beberapa diantaranya baru tahu kalau pengelolaan administrasi bisa dialihkan ke pihak ketiga.
Meski tak menyebut target penambahan jumlah klien yang mereka incar untuk dikelola datanya, namun Nur Hasan bilang ada yang menunjukkan minat serius terkait tawaran jasa mereka. "Setidaknya ada 26 DPPK yang berminat," ungkapnya.
Secara total saat ini sendiri ada 239 DPPK yang beroperasi. Makanya upaya sosialisasi bakal terus dilakukan. Supaya lambat laun makin banyak DPPK yang bisa mereka kelola data administrasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News