kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPLK yakin penuhi target imbal hasil


Senin, 27 Oktober 2014 / 07:00 WIB
DPLK yakin penuhi target imbal hasil
ILUSTRASI. Bank DBS Indonesia baru-baru ini meluncurkan fitur Dompet Maxi dalam aplikasi digibank by DBS.


Reporter: Christine Novita Nababan, Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Walaupun pasar keuangan tengah bergejolak, industri dana pensiun masih bisa memetik hasil manis dari investasi. Beberapa pelaku dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) optimistis bisa mencapai target imbal hasil investasi.

Ambil contoh, DPLK Bank Muamalat yang mencatatkan imbal hasil investasi di atas target. Di awal tahun ini, DPLK Bank Muamalat mengincar return on investment (RoI) sebesar 7,07%. Per akhir September 2014, DPLK ini telah mengantongi RoI sebesar 8,98%. "Ini menunjukkan target kami sudah tercapai 127,02%," ujar Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Bank Muamalat, SS Setiawan, pekan lalu.

Melihat hasil di kuartal ketiga, Setiawan yakin, sampai tutup tahun bisa memperoleh imbal hasil investasi hingga 11%. Dibandingkan tahun lalu, target ini meningkat dua kali lipat. Pada tahun 2013, imbal hasil investasi DPLK Bank Muamalat hanya 5,14%. Supaya target tercapai, DPLK Bank Muamalat akan memarkir dananya ke deposito dengan periode jangka waktu 6 bulan sampai 12 bulan dan pembelian obligasi syariah (sukuk) yang berkupon tinggi. "Selain itu, kami juga akan optimalkan investasi agresif ke instrumen saham syariah dan reksadana syariah," imbuh Setiawan.

Sementara itu, Rudi Rahman, Direktur DPLK Mandiri mengatakan, pihaknya mengincar RoI sebesar 11% hingga 12% di tahun ini. Sampai September 2014, realisasi imbal hasil investasi DPLK Mandiri baru 10,34%. Toh begitu, “Kami yakin masih dapat mengejar RoI 11% - 12%, sampai akhir tahun," ujar Rudi.

Paket investasi

Sebagai strategi, DPLK Bank Mandiri akan menempatkan sebagian besar dananya di keranjang investasi syariah pendapatan tetap yakni hingga 67%. Kemudian, sebanyak 28% akan diparkir di dalam deposito dan sisanya di instrumen investasi lain, seperti saham. DPLK Mandiri memiliki delapan paket investasi. Imbal hasil paling besar berasal dari saham yakni 16,30% dan disusul kemudian dari pendapatan tetap sebanyak 13,90%.

"Peserta kami sendiri masih banyak yang konservatif menempatkan dana di pendapatan tetap dan deposito," ujar Rahman. Sedangkan, dari tiga paket investasi DPLK Bank Muamalat, paling besar imbal hasilnya adalah paket deposito, reksadana dan saham syariah, yakni 16,04%.

Adapun, RoI untuk paket investasi deposito syariah mencapai 7,46%. Nyoman Nuka, Pelaksana Tugas Pengurus DPLK Allianz bilang, pihaknya menargetkan RoI 9%-10% di tahun ini. Mayoritas investasi DPLK ini di deposito, yakni 60%. Sisanya di obligasi 30% dan saham 10%. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total investasi dana pensiun per September 2014 mencapai Rp 172,999 triliun.

Penempatan dana investasi terbesar masih di deposito. "Investasi di deposito sekitar 28,44% dari total keseluruhan," ujar Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK. Penempatan di obligasi sebesar 22,54%. Lalu, di surat berharga, saham dan reksadana masing-masing porsinya 17,89%, 16,72%, dan 6,5%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×