Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank tetap optimistis kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh positif tahun ini.
Salah satunya, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang memprediksi tahun ini kredit UMKM mampu tumbuh sebesar 10,5% dibanding pencapaian akhir tahun lalu.
Sebab, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menjelaskan di tahun 2018 kredit UMKM masih tumbuh pelan, hanya naik 8% yoy dari tahun 2017. "Kredit UMKM didominasi pada sektor rumah tangga 46,50% dan usaha kreatif 27,53%," katanya kepada Kontan.co.id. Kamis (7/2).
Untuk tahun ini Bank Jatim memperkirakan segmen kredit UMKM masih bakal didominasi oleh sektor rumah tangga dan usaha kreatif. Menurutnya, kedua sektor ini masih punya potensi cukup besar untuk mampu mendongkrak pertumbuhan bisnis.
"Ini salah satu komitmen Bank Jatim sebagai agen pembangunan di wilayah Jawa Timur," terangnya.
Sebagai informasi saja, merujuk pada laporan paparan kinerja Bank Jatim sepanjang tahun 2018 total realisasi kredit UKM tercatat mencapai Rp 5,06 triliun atau naik 5,56% yoy.
Selain Bank Jatim, PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) juga akan tetap menjadikan segmen UMKM sebagai ujung tombak pertumbuhan bisnis di tahun ini.
Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra secara singkat menyebut pihaknya berekspektasi kredit UMKM masih tumbuh dua digit. "Segmen masih bermain di mikro dan untuk angka tahun lalu masih diaudit tapi pertumbuhan dua digit," ujarnya.
Saat ini, porsi kredit UMKM BSS terhadap total kredit mencapai 70% dengan sektor perdagangan menjadi unggulan.
Sebagai tambahan, Bank Indonesia (BI) dalam Analisis Uang Beredar mencatatkan per akhir tahun lalu total kredit UMKM sudah mencapai Rp 970 triliun, jumlah ini mengalami kenaikan dari periode tahun sebelumnnya sebesar 9,9% yoy.
Bila dirinci, pertumbuhan terbesar terjadi pada kredit mikro yang mengalami peningkatan mencapai 14,1% yoy di tahun lalu menjadi Rp 236,9 triliun.
Disusul oleh kredit kecil yang masih tumbuh dua digit menembus 10,7% yoy menjadi Rp 298,1 triliun. Walau pertumbuhannya relatif lebih rendah dibanding bulan November 2018 yang meningkat 11,6%.
Sementara untuk kredit menengah, relatif pertumbuhannya belum terlalu deras alias hanya naik 7,1% yoy menjadi Rp 435 triliun. Hanya saja, tingkat pertumbuhan kredit menengah di bulan Desember 2018 sudah membaik bila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang tumbuh 6,2%.
Melihat jenis kreditnya, dari total kredit UMKM tersebut mayoritas merupakan kredit modal kerja (KMK) yang mencapai Rp 728,2 triliun atau tumbuh 10,5% yoy. Sisanya antara lain kredit investasi (KI) dengan pencapaian pertumbuhan 8% menjadi sebesar Rp 241,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News