kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung program pemulihan ekonomi nasional, BNI siap gelontorkan kredit kepada UMKM


Selasa, 07 Juli 2020 / 18:54 WIB
Dukung program pemulihan ekonomi nasional, BNI siap gelontorkan kredit kepada UMKM
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor cabang BNI Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Pemulihan Ekonomi Nasional merupakan satu rangkaian program untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Program tersebut mencakup Penempatan Uang Negara pada Bank Umum (diatur pada PMK 70/2020), Program Subsidi Bunga bagi Debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 (diatur pada PMK 65/2020), serta Program Penjaminan Kredit bagi Debitur terdampak penyebaran Covid-19 (diatur pada PMK 71/2020).

Pada program pertama, BNI akan tetap menyalurkan kredit ke sektor riil di tengah pandemi Covid-19. Berbekal dana penempatan Pemerintah yang diterima oleh BNI sebesar Rp 5 triliun, BNI berkomitmen untuk dapat me-leverage dana tersebut sebanyak 3 kali dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sebesar Rp 15 triliun. 

Baca Juga: Pemerintah tunjuk Jamkrindo dan Askrindo untuk jamin kredit modal kerja UMKM

Mempertimbangkan bahwa pelaku UMKM paling terdampak dari adanya penyebaran covid-19, maka BNI akan menyalurkan kredit kepada UMKM. Penyaluran kredit kepada UMKM tersebut diutamakan kepada sektor padat karya, sehingga dapat memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

Untuk dapat mendorong sektor riil, kredit UMKM BNI utamanya akan disalurkan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga dapat menjangkau lapisan masyarakat secara lebih luas. Sektor-sektor produktif seperti pertanian, industri, jasa, serta perdagangan menjadi sektor prioritas BNI. 

Sektor Pertanian dipandang sebagai sektor yang tahan terhadap penyebaran Covid-19. Hal tersebut mendorong BNI menggarap sektor ini secara serius, utamanya melalui pembiayaan secara clustering, menggarap value chain dari hulu hingga ke hilir, serta pengembangan teknologi smartfarming dengan menggandeng start-up di bidang tersebut. 

Keseriusan BNI dalam menggarap sektor pertanian tampak dari pertumbuhan kredit kecil di sektor ini yang mencapai 33,1% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Target penyaluran kredit modal kerja bagi UMKM mencapai Rp 100 triliun hingga 2021

Direktur Utama, Herry Sidharta memastikan, BNI akan memberikan tambahan kredit modal kerja kepada UMKM binaan BNI yang mendapat restrukturisasi kredit akibat adanya penyebaran Covid-19 serta dinilai masih memiliki prospek yang baik. 

Upaya tersebut diharapkan mendorong pergerakan ekonomi yang dimulai dari UMKM binaan BNI. Pada program kedua, BNI berupaya mempercepat upaya restrukturisasi pada debitur yang terdampak penyebaran Covid-19 dimana sampai dengan 25 Juni 2020, BNI telah melakukan restrukturisasi terhadap 183.359 debitur UMKM dengan portepel senilai Rp 24,3 triliun.

Sejalan dengan PMK 65/2020, debitur BNI terdampak Covid-19 juga mendapat subsidi bunga dari Pemerintah, dengan potensi debitur Non KUR yang akan mendapatkan subsidi bunga diperkirakan sebanyak 25.177 debitur dengan nilai subsidi bunga mencapai Rp 314 miliar. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×