kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Duniatex gagal bayar, sejumlah bank yang jadi kreditur mulai merasa was-was


Selasa, 23 Juli 2019 / 21:17 WIB
Duniatex gagal bayar, sejumlah bank yang jadi kreditur mulai merasa was-was


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank yang jadi kreditur Duniatex Group mulai was-was setelah salah satu entitas anaknya yatu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) gagal membayar pokok dan bunga pinjaman dalam sindikasi senilai US$ 11 juta yang jatuh tempo pekan lalu. Alasannya selama ini, para kreditur mengaku Duniatex rajin mencicil kewajibannya.

Wajar saja sejumlah bank yang jadi kreditur merasa was-was. Sebab, entitas Duniatex lainnya yaitu PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) juga mesti menunaikan sindikasinya senilai US$ 5 juta pada September mendatang. 

Baca Juga: Bank Mandiri kaget anak usaha Duniatex gagal bayar utang

Pada bulan yang sama DMDT pun mesti mulai membayar bunga obligasi senilai US$ 13 juta. Obligasi DMDT diterbitkan senilai total US$ 300 juta.

Dari riset yang diterbitkan JP Morgan, hingga akhir tahun lalu Duniatex Grup melalui DMDT saja masih punya tanggungan senilai Rp 5,24 triliun dari 12 bank, dan beberapa pinjaman sindikasi. 

Dirinci, total pinjaman tersebut berasal dari utang jangka pendek Rp 1,82 triliun, utang jangka panjang yang akan jatuh tempo Rp 485,3 miliar dan utang jangka panjang Rp 2,93 triliun.

Baca Juga: Kredit bank pelat merah tersangkut di Duniatex Group

Beberapa bank yang tercatat di sebagai daftar kreditur tersebut pun mengaku Duniatex Group lancar membayar kewajibannya. Bahkan ada beberapa tagihan di bank yang sudah dilunasinya.

“Di Bank Banten sudah dilunasi sejak Mei 2019, sehingga sekarang sudah tidak ada outstanding loan,” kata Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daearah Banten Tbk (BEKS) Fahmi Bagus Mahesa kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7).

Dari catatan JP Morgan, Bank Banten hingga akhir 2018 tercatat memiliki kredit ke DMDT senilai Rp 60 miliar yang masuk kategori kredit jangka pendek.

Baca Juga: Gagal Bayar Obligasi Anak Usaha Duniatex Group, Siapa Berikutnya?


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×