kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Duniatex gagal bayar, sejumlah bank yang jadi kreditur mulai merasa was-was


Selasa, 23 Juli 2019 / 21:17 WIB
Duniatex gagal bayar, sejumlah bank yang jadi kreditur mulai merasa was-was


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara Direktur Bisnis SME dan Komersial PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati pun mengaku kredit yang disalurkan perseroan ke Duniatex Group masih terhitung lancar.

“Pembayaran ke kami masih lancar, masih tergolong kolektibilitas 1,” kata Dhias.

Sedangkan hingga akhir 2018 lalu BNI Syariah masih memiliki piutang senilai Rp 19,1 miliar utang jangka pendek, dan Rp 167,8 miliar utang jangka panjang.

Baca Juga: Per Mei 2019, pembiayaan motor baru Mandiri Utama Finance turun 33%

Sebelumnya Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) Kartika Wirjoatmodjo menyatakan kepada Kontan.co.id bahwa utang Duniatex ke bank berlogo pita emas ini pun sejatinya lancar. Apalagi, Duniatex sudah jadi debitur Bank Mandiri sejak 2002.

“Duniatex salah satu debitur lama kami, selama ini tidak pernah menunggak pembayaran cicilan kredit,” katanya.

Dalam rekam jejaknya, Bank Mandiri sempat memiliki exposure kredit hingga Rp 5,5 triliun. Sedangkan hingga akhir tahun nilainya berkurang hingga Rp 3,5 triliun. Nilai tersebut juga terus berkurang hingga Juli sehingga tinggal menyisakan Rp 2,2 triliun.

Baca Juga: Ini pertimbangan Home Credit untuk bekerja sama dengan e-commerce

Sementara bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) saat ini juga masih memiliki exposure kredit ke perusahaan tekstil asal Solo ini dengan total nilai RP 459 miliar.

“Saat ini portofolio BNI di industri tekstil kecil, cuma 7%-9% dari total kredit kami. Sedangkan khusus untuk Duniatex Group ada Rp 459 miliar yang berasal dari kredit bilateral Rp 158 miliar, dan Rp 301 miliar masuk dalam sindikasi,” papar Bob saat paparan publik, Selasa (23/7) di Jakarta.

Meskipun tergolong lancar, namun Bob bilang dengan kondisi Duniatex kini status kreditnya bisa ditingkatkan menjadi pra-kredit macet alias non performing loan (npl). Meskipun ia bilang hal tersebut tak serta merta terjadi alias cross default.

“Kami tidak menutup mata dengan kondisi Duniatex, dan bisa kami siapkan untuk masuk pra-NPL. Namun saat ini masih di kolektibilitas 1,” lanjutnya.

Baca Juga: Tak seperti biasanya, lantai bursa tahun ini masih sepi dari IPO bank



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×