Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sedang berusaha mendorong penggunaan uang elektronik atau e-money. Namun, ini ternyata belum berdampak banyak terhadap penurunan jumlah uang kartal.
"Belum. Jumlah uang kartal beredar masih naik," ucap Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan, Jumat, (7/6).
Ia menyebut, dalam 5 tahun terakhir 2008-2012, jumlah uang kartal masih naik rata-rata 14,92% per tahunnya. Hanya saja, Lambok menilai bahwa peningkatan ini tidak terlalu tajam.
Terlebih, masyarakat Indonesia masih memiliki budaya yang kuat terhadap kebiasaan memegang uang tunai. BI melihat bahwa masih ada orang yang beranggapan tak punya uang bila tak memegang tunai.
Namun, Lambok pun tak menutup mata bahwa setiap orang pasti tetap membutuhkan uang tunai.
Namun, ke depannya pihak BI akan terus mendorong penggunaan e-money untuk dapat menurunkan jumlah uang kartal. "Kami cermati lagi," sebut Lambok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News