Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Impian dua bank BUMN memberikan layanan uang elektronik (electronic money) di jalan bebas hambatan (tol) atau e-Toll bakal segera terwujud, setelah Bank Mandiri sebagai satu-satunya pemain e-Toll berjanji akan membuka akses layanan e-toll kepada bank berpelat merah sejak Mei 2013.
Rico Usthavia Frans, Senior Executive Vice President Transactional Banking Bank Mandiri, menyampaikan, akan membuka layanan electronic toll (e-Toll) wilayah Bali kepada dua bank BUMN yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI) pada pertengahan bulan ini.
“Dua bank BUMN akan menjalankan e-Toll mulai 16 April 2015,” kata Rico, kepada KONTAN.
Jika ada permasalahan teknis dan operasional yang belum rampung maka realisasi penerapan e-Toll akan mundur. Waktunya, sekitar satu sampai dua minggu dari rencana peluncuran e-Toll pada pertengahan April.
Dodit W. Probojakti, General Manager BNI, mengakui, proses negosiasi bisnis e-Toll antara BNI dengan Mandiri hampir selesai. Jika tidak ada aral melintang, BNI akan menikmati e-Toll di Bali pada bulan April atau Mei tahun ini, dari rencana uji coba (pilot project) pada bulan Maret.
Tentunya, keterbukaan bisnis ini tertuang kesepakatan bisnis. Rico menambahkan, ketiga bank berpelat merah membuat kesepakatan untuk membagi tiga porsi biaya investasi. Jadi, setiap bank menyetorkan modal 30% dari total biaya investasi. “Mereka juga membayar komisi (fee),” ucap Rico.
Sebelumnya, kedua bank berpelat merah ini menyiapkan dana puluhan miliar untuk investasi bisnis e-Toll. Misalnya, BRI menyiapkan dana Rp 10 miliar hingga Rp 30 miliar untuk total investasi e-toll di Bali dan Jawa.
Informasi saja, Bank Mandiri dan PT Jasa Marga (Persero) menjalin kerja sama eksklusif untuk pembayaran jalan tol menggunakan e-Toll Card Mandiri sampai tahun 2018. Namun, Bank Indonesia (BI) meminta kepada Mandiri untuk membuka akses e-Toll kepada bank lain di tahun 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News