Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Rencana interkoneksi uang elektronik di jalan tol masih berlangsung. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengaku masih menegosiasikan harga dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk ikut serta dalam proyek e-toll.
Dodit W. Probojkati, General Manager Card Center BNI mengatakan, pada kesepakatan e-toll ini ada dua jenis biaya yang akan ditanggung oleh bank pelaksana. “Pertama biaya fix dan kedua biaya variable sesuai dengan pertumbuhan e-toll,” kata Dodit, Kamis (29/1).
Lanjutnya, pembagian porsi biaya investasi pada e-toll ini akan dibagi kepada tiga bank BUMN yakni Bank Mandiri, BNI dan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Nah, porsi-porsi investasi ini masih dinegosiasikan, karena Bank Mandiri sudah lebih awal merogoh kocek untuk mendirikan e-toll.
Dodit menginginkan, negosiasi investasi ini untuk pembukaan pintu tol baru yang kemudian dibagi oleh tiga bank pelat merah lainnya.
Sayang, Dodit enggan menyampaikan secara detail modal BNI untuk investasi e-toll tersebut. “Investasinya kecil, tidak sampai puluhan miliar,” ujarnya.
Adapun, BNI membidik uang elektronik bermerek Tap Cash ini tumbuh dua digit pada tahun 2015. Perusahaan akan menerbitkan 600.000 kartu dengan nilai transaksi Rp 60 miliar per bulan. "Tahun ini, kami ingin tumbuh double digit," kata Dodit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News