kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

EBITDA Goto Financial Membaik hingga 55% pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya


Rabu, 20 Maret 2024 / 07:15 WIB
EBITDA Goto Financial Membaik hingga 55% pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Nasabah mencoba menggunakan aplikasi GoPay usai peluncuran di Jakarta, Rabu (26/7/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/072023.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Goto Financial secara konsisten kembali menunjukkan perbaikan kinerja sepanjang 2023. Langkah ekspansif dari salah satu unit bisnis Grup Goto ini telah memperkecil posisi minus pada pos EBITDA hingga 55% secara tahunan.

Secara nilai, EBITDA Goto Financial sepanjang 2023 tercatat minus Rp 1,58 triliun. Pada tahun sebelumnya, EBITDA dari unit bisnis yang bisa menjadi andalan grup ini masih sekitar minus Rp 3,28 triliun.

Adapun, unit bisnis ini mencatat pertumbuhan topline yang kuat, seiring dengan peluncuran dan adopsi dari produk-produk baru. Tercatat, pendapatan bruto naik 15% atau senilai Rp 1,87 triliun.

Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup Goto, mengungkapkan unit bisnis financial technology memang terus berekspansi. Alhasil, tetap mempertahankan perbaikan EBITDA yang disesuaikan, baik itu secara tahunan maupun kuartalan.

Baca Juga: Makin Mantap Gelar Buyback Saham, GOTO Siapkan US$ 200 Juta

“Produk-produk baru mampu menjaring pengguna di dalam dan di luar ekosistem GoTo, termasuk di antaranya aplikasi GoPay yang telah memperoleh penghargaan, serta produk simpanan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/3).

Adapun, bisnis pinjaman tetap menjadi prioritas dalam unit finansial ini. Produk ini tumbuh secara sehat, dengan pembukuan pinjaman konsumen pada kuartal IV/2023 meningkat 32% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Sementara itu, gross transaction value (GTV) Goto Financial pada tahun 2023 senilai Rp 379,74 triliun atau tumbuh 5% secara tahunan.  Apabila mengesampingkan bisnis merchant payment gateway, tumbuh 8% secara tahunan.

Di sisi lain, Biaya kas rutin operasional pada 2023 berkurang 35% secara tahunan alias year-on-year didorong oleh optimisasi biaya. Hal itu seiring upaya Goto mengembangkan produk pinjaman, mengingat biaya-biaya tersebut diperkirakan akan mengalami fluktuasi.

Secara rinci, jumlah pinjaman diberikan dari bisnis pinjaman konsumen Goto, termasuk layanan buy now pay later (BNPL) dan pinjaman tunai, pada kuartal IV/2023 tumbuh 32% secara kuartalan menjadi Rp 1,9 triliun. 

Kualitas kredit tetap terjaga baik dengan tingkat pinjaman bermasalah lebih dari 90 hari setelah jatuh tempo pada 1,3% sebagai persentase dari keseluruhan pembukuan pinjaman konsumen di Desember.

Baca Juga: GOTO Membukukan Rugi Bersih Rp 90 Triliun, Ini Penyebabnya

Sementara itu, lebih dari 70% dari pembukuan pinjaman merupakan penyaluran pinjaman dari Bank Jago di kuartal keempat. Capaian itu meningkat dari di bawah 60% pada kuartal sebelumnya. 

“Kedua perusahaan akan terus berkolaborasi untuk meningkatkan pertumbuhan pinjaman dalam ekosistem Goto di 2024,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×