kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Efek corona, Fitch pangkas rating Bank Central Asia (BBCA) jadi BBB- dari BBB


Rabu, 25 Maret 2020 / 13:08 WIB
Efek corona, Fitch pangkas rating Bank Central Asia (BBCA) jadi BBB- dari BBB
ILUSTRASI. Penerapan social distancing di kantor cabang BCA.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Fitch dalam riset yang dirilis Selasa (24/3) menjelaskan, kekuatan BCA didukung model bisnis perbankan transaksional sehingga memiliki risiko rendah dan fokus manajemen. "Kami memperkirakan fundamental ini akan tetap menguntungkan dibanding rekan-rekan terlepas dari headwinds terkait-virus yang signifikan. Karena standar penjaminan emisi bank yang unggul dan buffer yang kuat," kata analis Fitch. 

Tapi Fitch juga kembali mengingatkan kualitas aset akan berada di bawah tekanan dalam waktu dekat karena pertumbuhan kredit melambat dan kapasitas pembayaran peminjam ditantang. Namun, selera risiko BCA lebih rendah dari rekan sejawatnya dan harus memastikan bahwa bank terus memberikan harga yang lebih baik daripada bank domestik lainnya. Rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) tetap rendah di 1,3% pada akhir 2019 dari tahun 2018 di 1,4%. Sementara rasio NPL industri pada akhir 2019 di 2,5%. Support potensi kerugian atas pinjaman BBCA sebesar 193% dari NPL lebih tinggi daripada industri 116%.

Profitabilitas BCA akan dipengaruhi oleh pencadangan yang lebih tinggi dalam waktu dekat karena kualitas aset melemah, tetapi akan terus mendapatkan keuntungan dari margin tinggi berkat basis simpanan dan simpanan berbiaya rendah yang menyumbang 76% dari total simpanan pada akhir tahun 2019. Ini akan memberikan bantalan yang signifikan terhadap lonjakan biaya kredit. 

Baca Juga: Sembilan bank papan atas tahan krisis

Margin bunga bersih 6,6% pada akhir-2019 lebih rendah dari tahun 2018 di 6,7%. Angka ini jauh di atas rata-rata industri 4,9%, sementara rasio laba operasional per risiko aset tertimbang stabil di 5,0% juga lebih tinggi dari rekan-rekan domestik.

Rasio modal ekuitas umum Tier 1 (CET1) pada akhir 2019 berada di 23,7% turun dari tahun 2018 di 22,9%. Sementara industri pada akhir 2019 ada di 21,9%. Rasio modal ekuitas BCA menjadi yang tertinggi di antara rekan-rekan bank domestik dan bank-bank berperingkat lebih tinggi di pasar negara berkembang lainnya. Ini didukung oleh pembangkit modal internal yang kuat. 

Fitch memperkirakan rasio CET1 bank tetap menguntungkan relatif terhadap rekan-rekannya meskipun diperkirakan ada pengurangan satu kali dalam ekuitas hingga Rp 6 triliun dan biaya kredit yang lebih tinggi dari penerapan standar akuntansi IFRS 9 oleh bank Indonesia dari Januari 2020.

Baca Juga: Waspada corona, BCA tutup sementara 33% cabang

Fitch berharap BCA dapat mempertahankan posisi dominannya dalam pendanaan berbiaya rendah sebagai pemimpin perbankan transaksional Indonesia dengan jaringan pengumpulan deposito yang luas. Bank mendapat manfaat dari biaya dana terendah di industri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×