Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kondisi ekonomi yang tidak bergairah justru menjadi peluang bagi pembiayaan anjak piutang. Di saat pembiayaan sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen lesu, pembiayaan anjak piutang justru tumbuh.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2015, total penyaluran pembiayaan mencapai Rp 369,712 triliun. Angka ini turun tipis dibandingkan akhir Juni 2015 sebesar Rp 369,899 triliun. Namun pembiayaan ini naik 1,8% secara year on year (yoy). Sementara pembiayaan anjak piutang pada Juli 2015 sebesar Rp 9,884 triliun. Artinya, porsi anjak piutang sebesar 2,67% dari total penyaluran pembiayaan.
Porsi pembiayaan anjak piutang ini naik dibanding tahun lalu. Bandingkan pada periode yang sama tahun lalu, dimana pembiayaan anjak piutang mencapai Rp 8,638 triliun. Artinya, pembiayaan anjak piutang tumbuh 14% secara tahunan (yoy). Per Juli 2014, total pembiayaan sebesar Rp 363,185 triliun. Dengan demikian, porsi pembiayaan anjak piutang 2,37% dari total pembiayaan.
Tidak seperti pembiayaan anjak piutang yang bertumbuh, porsi pembiayaan sewa guna usaha justru menunjukkan penurunan secara year on year. Per Juli 2014, pembiayaan sewa guna usaha sebesar 114,038 triliun. Angka ini mencapai 31,4% dari total pembiayaan per Juli 2014 sebesar Rp 363,185 triliun.
Namun per Juli 2015, pembiayaan sewa guna usaha anjlok menjadi Rp 110,855 triliun. Porsi pembiayaan sewa guna usaha terhadap total pembiayaan juga ikut menyusut menjadi 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News