Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Muamalat mengakui terkena dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Untuk itu, Bank Muamalat akan merevisi target pertumbuhan bisnis dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015.
Menurut Endy Abdurrahman, Direktur Utama Bank Muamalat, saat ini banyak sektor ekonomi nasional ikut tertekan seperti yang terjadi di sektor pertambangan batubara dan mineral lainnya. Begitu pula dengan sektor konsumsi seperti perumahan dan otomotif. "Sudah tentu ini mempengaruhi bisnis pembiayaan kami," katanya, Selasa (30/6).
Awal tahun ini, Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan pembiayaan maupun dana pihak ketiga (DPK) sebesar 15% secara year on year (yoy). "Juni ini akan kita revisi menjadi 10%. Aset juga kita targetkan tumbuh 10%," ujar Endy.
Endy menjelaskan dalam situasi seperti saat ini, tidak ada strategi khusus untuk menggenjot pertumbuhan pembiayaan. "Yang bisa kami lakukan hanyalah meningkatkan kehati-hatian dalam situasi sulit seperti ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News