Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat NPL bank only sebesar 3,33% per Oktober 2021. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan pencapaian ini sedikit membaik dibandingkan dengan NPL BRI pada Juli 2021 yang tercatat 3,4%.
“Sektor-sektor yang masih tertekan yakni jasa dan pengangkutan, serta sektor hotel dan restoran. Hingga akhir Desember 2021 BRI menargetkan NPL terjaga di kisaran 3,3% hingga 3,5%,” ujar Aestika kepada Kontan.co.id pada Senin (29/11).
BRI memiliki strategi preventif dan antisipatif dalam mengelola NPL. Mulai dari menyalurkan kredit secara selektif, menyiapkan pencadangan yang cukup.
“Hingga melakukan monitoring baik secara onsite dan offsite untuk menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Serta melakukan deteksi dini terhadap pinjaman pinjaman yang memiliki potensi penurunan kualitas kredit,” jelasnya.
Baca Juga: Tren restrukturisasi kredit di perbankan melandai
Direktur Manajemen Risiko Bank BNI, David Pirzada mengatakan, BNI terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dengan pemantauan dan penilaian yang ketat untuk mengetahui kondisi debitur.
Sementara penyaluran kredit yang masih mampu tumbuh ditopang oleh kredit baru dari debitur top tier maupun debitur yang kuat di sektornya. BNI sudah berhasil menurunkan NPL di September 2021 pada level 3,8%. Atau turun dibandingkan bulan Desember 2020 di angka 4,3%.
Posisi NPL itu lebih baik dari proyeksi rencana bisnis bank (RBB) di akhir tahun 2021 yang dipatok pada level 3,9%. "Untuk mengantisipasi pemburukan kredit, BNI terus meningkatkan NPL coverage ratio, dari 182% di Desember 2020 menjadi 227% di September 2021,” ujar David.
Baca Juga: Ekonomi membaik, perbankan genjot penyaluran KUR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News