kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi Pulih dan Harga Komoditas Naik, Pembiayaan Mobil Niaga Melaju


Kamis, 16 Juni 2022 / 17:27 WIB
Ekonomi Pulih dan Harga Komoditas Naik, Pembiayaan Mobil Niaga Melaju
ILUSTRASI. Pembiayaan mobil niaga meningkat di tahun ini seiring perbaikan ekonomi dan kenaikan harga komoditas.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga komoditas membuat bisnis kendaraan niaga menunjukkan peningkatan di tahun 2022 ini. Kondisi ini membawa angin segar bagi perusahaan pembiayaan yang juga menyalurkan pembiayaan terhadap kendaraan niaga.

Beberapa perusahaan pembiayaan mulai berani memasang target tinggi pada lini bisnis ini.

Melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan kendaraan niaga ini menjadi salah satu yang terus tumbuh di sektor produktif sekaligus memberikan porsi paling besar. Per April 2022, tercatat piutang pembiayaan kendaraan niaga mencapai Rp 45,67 triliun atau tumbuh 13,35% yoy dan berkontribusi 41,81% di sektor produktif.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) kendaraan niaga untuk model truk di periode Januari-April 2022 tercatat sebanyak 26.958 unit. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan wholesales truk di periode yang sama tahun lalu sebanyak 21.394 unit.

Sementara itu, penjualan wholesales kendaraan niaga model pick up di periode Januari-April 2022 mencapai 52.995 unit, lebih tinggi dibandingkan penjualan wholesales pick up pada Januari-April 2021 sebanyak 45.752 unit.

Baca Juga: Tren Suku Bunga Global Meningkat, Penerbitan Obligasi Multifinance Tetap Ramai

Kendati beberapa perusahaan multifinance masih selektif dalam menyalurkan kredit untuk kendaraan niaga ini, tetapi mereka mulai berani pasang target tinggi dan optimis pembiayaan pada lini bisnis ini akan terus meningkat hingga akhir tahun.

Misalnya, Clipan Finance yang menyatakan, pembiayaan niaga di Clipan Finance telah naik signifikan. Secara nilai, penyaluran kredit untuk kendaraan niaga di Maret dan April 2022 sudah mencapai Rp 600 miliar dengan kontribusi portofolio kendaraan niaga tahun ini mencapai 15%.

Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengaku hanya menyalurkan kredit kendaraan niaga hanya untuk sektor logistik, tambang, dan perkebunan sejalan dengan harga komoditas yang memang sedang tinggi.

"Kami memang masih menghindari sektor pariwisata dan konstruksi yang dinilai masih kurang stabil," kata Harjanto kepada kontan.co.id, Kamis (16/6).

Harjanto menerangkan, tantangan pada lini bisnis kendaraan niaga di tahun ini, yaitu dengan adanya kenaikan suku bunga kredit. Kendati demikian, hal tersebut belum berdampak secara signifikan, karena kenaikan bunga hanya mencapai 0,5 basis poin.

Selain itu tantangannya adalah potensi pandemi covid-19 yang belum pulih secara sepenuhnya, juga dengan adanya kompetisi pasar. Walau begitu, ia yakin trennya akan semakin membaik ke depan.

Oleh karena itu, Clipan Finance berani memasang target tinggi pada pembiayaan mobil niaga hingga akhir tahun bisa mencapai di atas Rp 6 triliun. Target ini meningkat dari pencapaian di tahun 2021 yang mencapai Rp 3,6 triliun.

Setali tiga uang, Indomobil Finance juga mengakui, pembiayaan kendaraan niaga meningkat double digit pada 2022 ini.

"Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan atas kendaraan tipe truck & bus yang digunakan sebagai pengangkut barang konsumsi, hasil perkebunan, hasil tambang, infrastruktu, transportasi, dan lain-lain," kata Gunawan Effendi, Vice Chairman of Executive Board Indomobil Finance.

Di sisi lain, Gunawan menerangkan, kendala yang terjadi pada pembiayaan kendaraan niaga ada pada pasokan unit yang terbatas dan pembuatan body truck yang perlu waktu sehingga mengalami penundaan pencairan pembiayaan.

"Tetapi trennya masih sangat baik walaupun ada sedikit penurunan akibat libur lebaran," ujar Gunawan.

Sementara, BCA Finance mengaku masih selektif untuk menyalurkan kredit di sektor ini yang saat ini hanya berkontribusi 5% atau hanya mencapai sekitar Rp 400 miliar pada April 2022. Adapun, saat ini BCA Finance fokus di pick up kecil dan truk hanya untuk logistik dan pabrik serta selektif di sektor tambang dan perkebunan.

“Kami belum terlalu memahami bisnis ini. Juga mineral dan hasil pertanian adalah komoditas yang sering berfluktuasi mengikuti demand dan harga global,” ujar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim.

Baca Juga: Tren Restrukturisasi Pembiayaan Multifinance Alami Penurunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×