kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Rp109 Miliar pada 2025


Senin, 24 Maret 2025 / 21:49 WIB
Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Marine Cargo Rp109 Miliar pada 2025
ILUSTRASI. Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia, Linggawati Tok.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Great Eastern General Insurance Indonesia (GEGI) menargetkan pendapatan premi dari lini asuransi marine cargo bisa mencapai Rp 109 miliar. Nilai itu naik sebesar 7%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya.

"Pada 2024, GEGI mencatat pendapatan premi dari asuransi marine cargo Rp 102 miliar. Nilai itu tumbuh 20%, jika dibandingkan pencapaian pada tahun sebelumnya," ucap Marketing Director Great Eastern General Insurance Indonesia Linggawati Tok kepada Kontan, Minggu (23/3).

Untuk mencapai target itu, Linggawati mengungkapkan GEGI akan menerapkan sejumlah strategi. Salah satunya, yakni GEGI akan mengincar pertumbuhan dari pengiriman kargo baik domestik maupun ekspor-impor. Dia menjelaskan pengiriman kargo domestik umumnya didominasi jenis kargo kebutuhan pokok, seperti beras, gula, serta produk makanan dan minuman. 

Baca Juga: Great Eastern Berupaya Capai Target Premi pada 2025, Ini Terobosan yang Disiapkan

Adapun sisi ekspor-impor, GEGI mengincar pertumbuhan perolehan premi asuransi marine cargo dari komoditas berupa bahan makanan dan olahan, mesin-mesin industri, material konstruksi, serta hasil pertambangan.

"Jika kinerja ekspor-impor terus meningkat, GEGI optimistis perolehan premi marine cargo akan tumbuh positif tahun ini," katanya.

Lebih lanjut, Linggawati menerangkan ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi lini asuransi marine cargo tahun ini. Salah satu tantangannya, yakni berasal dari penurunan daya beli masyarakat yang dapat menurunkan volume pengiriman barang dalam negeri, sehingga permintaan asuransi marine cargo juga turun. 

Selain itu, adanya perlambatan ekonomi global dan perang tarif yang juga akan sangat berpengaruh pada kinerja ekspor dan impor. Dengan demikian, bisa berdampak pada penurunan perolehan premi asuransi marine cargo. Tantangan lainnya, yakni adanya penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat yang akan meningkatkan biaya impor dan premi asuransi. 

Baca Juga: Great Eastern General Catatkan Peningkatan Ekuitas pada 2024

"Dengan demikian, membuat pelaku usaha cenderung mengurangi perlindungan asuransi untuk menghemat biaya," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi marine cargo industri mencapai Rp 5,31 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 4,2%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Rp 95 Miliar pada 2025

Selanjutnya: Profil Thaksin Shinawatra, Mantan PM Thailand yang Menjadi Dewan Pengawas Danantara

Menarik Dibaca: Gabung elevAIte, Jobstreet by Seek Dorong Keterampilan AI Talenta Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×