kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Empat alasan penunggakan iuran BPJS Kesehatan


Rabu, 16 September 2015 / 16:55 WIB
Empat alasan penunggakan iuran BPJS Kesehatan


Reporter: Dina Farisah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tingginya tunggakan iuran kepesertaan menjadi pekerjaan rumah ekstra bagi Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) Kesehatan. Pihaknya terus menekan angka tunggakan iuran kepesertaan.

Riduan, Director of Finance and Investment BPJS Kesehatan menjelaskan, tunggakan iuran kepesertaan yang berasal dari program mandiri semakin tinggi. Saat ini, rasio tunggakan iuran kepesertaan mandiri sebesar 35%. Menurutnya, ada empat alasan utama penunggakan. Pertama, peserta tidak tahu atau lupa membayar iuran. Untuk mengatasi hal ini, BPJS Kesehatan mengirimkan surat kepada peserta dalam rangka mengingatkan.

"Alasan kedua adalah kesulitan akses pembayaran. Untuk itu, kami memperluas channeling dengan bekerja sama dengan perbankan dan PT Pos Indonesia," terang Riduan, Rabu (16/9).

Problem menunggak ketiga, lanjut Riduan, lantaran peserta tidak mampu membayar. Untuk alasan ini, pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar membantu peserta yang tidak mampu. Sementara alasan keempat yaitu peserta yang nakal atau dengan sengaja tidak mau membayar. Untuk kasus ini, pihaknya akan mengenakan sanksi berupa denda.

"Bagi peserta yang sengaja menunggak ini akan mengalami hambatan dalam pelayanan kesehatan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×