Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat ada empat sektor penerima kredit yang membuat NPL gross (rasio kredit bermasalah sebelum pencadangan) bank mengalami kenaikan pada Oktober 2016. Tercatat NPL gross Oktober 2016 sebesar 3,22% atau naik dari bulan sebelumnya 3,1%.
Dalam Statistik sistem keuangan Bank Indonesia (BI) yang diterbitkan Rabu (21/12), tercatat empat sektor tersebut mempunyai NPL gross di atas 4%. Empat sektor tersebut adalah transportasi (4,92%), perdagangan (4,74%), konstruksi (4,37%) dan industri pengolahan (4,03%).
Keempat sektor ini tercatat mengalami kenaikan dari bulan lalu. Sebagai gambaran, NPL gross empat sektor ini per September 2016 : transportasi (4,77%), perdagangan (4,42%), konstruksi (4,26%) dan industri pengolahan (3,88%).
Berdasarkan wilayah, tercatat Kalimantan, Maluku dan Papua merupakan daerah penyumbang NPL tertinggi sampai Oktober 2016. NPL gross di Kalimantan per Oktober 2016 tercatat sebesar 4,88%. Sedangkan NPL gross di Maluku dan Papua tercatat sebesar 4,52%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, sampai Oktober 2016, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 7,5% year on year (yoy).
“Kenaikan kredit Oktober 2016 lebih besar dibandingkan dengan September 2016 sebesar 6,5% yoy,” ujar Tirta dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI, baru baru ini.
Tirta mengakui, NPL yang masih tinggi disebabkan memburuknya kredit di beberapa sektor. Tahun depan BI memproyeksi NPL akan turun seiring dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang cukup tinggi yaitu 10% sampai 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News