kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Estimasi Kerugian Ekonomi Gempa Padang Mencapai Rp 821 M


Jumat, 02 Oktober 2009 / 09:36 WIB
Estimasi Kerugian Ekonomi Gempa Padang Mencapai Rp 821 M


Reporter: Fransiska Firlana |

JAKARTA. Gempa kembali menerjang di belahan barat Indonesia. PT Asuransi Maipark Indonesia melansir estimasi kerugian ekonomi akibat gempa di Padang Sumatera Barat mencapai 821 miliar sementara di Jambi mencapai Rp 1,2 triliun. Direktur Maipark Bisma Subrata mengatakan, estimasi itu hanya untuk kerugian bangunan. Kerugian Jambi lebih besar karena posisi gempa di darat dan dangkal. Selain itu wilayah Kerinci dan Muko-muko berdiri di lapisan lunak.

"Estimasi economic lost gempa Padang sedikit lebih besar dibanding estimasi kerugian ekonomi akibat gempa di Tasikmalaya Jawa Barat beberapa waktu lalu yang mencapai Rp 728 miliar," kata Bisma, Kamis (1/10). Nilai kerugian ekonomi akibat gempa di Padang sebenarnya lebih besar karena banyak infrastruktur seperti gardu PLN dan BTS yang rusak. Tapi simulasi kerugian Maipark hanya mencakup kerusakan bangunan saja.

"Jumlah pertanggungan asuransi di wilayah bencana dan kapasitas Maipark belum selesai dihitung," ujar Bisma. Maipark baru memberangkatkan tim advance yang terdiri dari dua orang untuk mempelajari kerusakan yang ada. Minggu depan, Maipark bakal mengirimkan tim kedua, termasuk ahli geologi Maipark M.T Zen dan divisi klaim.

Bisma mengungkapkan, untuk gempa Tasikmalaya beberapa waktu lalu, baru ada 18 perusahaan yang melaporkan klaim ke Maipark. Sementara jumlah perusahaan asuransi yang tergabung dalam Maipark kurang lebih 80 perusahaan asuransi kerugian. "Baru ada 218 laporan klaim," ujar Bisma. Dari data yang masuk, estimasi klaim asuransi mencapai Rp 4,3 miliar tetapi yang ditanggung Maipark hanya Rp 218,3 juta.

Bisma berharap bencana ini semakin mengetuk hati pemerintah untuk segera menerapkan asuransi wajib bagi perumahan rakyat atau residensial. Selain itu, Maipark juga berharap supaya bank pemberi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) mewajibkan pemberlakuan asuransi gempa bagi debiturnya. Tujuannya untuk melindungi bangunan yang menjadi aset bank saat terjadi gempa bumi. Selama ini, bank hanya mewajibkan rumah yang mereka biayai dilindungi oleh produk asuransi kebakaran.

Andriansyah, Analis Risiko Gempa Bumi Departemen Pengembangan dan Riset Maipark, menyebutkan penyebab gempa Padang dan Jambi sama dengan penyebab gempa Tasikmalaya yakni pergerakan lempeng Australia menuju ke lempeng Eurasia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×