Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor atau yang dikenal dengan Eximbank akan memperbesar porsi pembiayaan pada sektor usaha menengah kecil mikro atau UMKM. Tahun depan, perusahaan menargetkan kontribusi pembiayaan untuk sektor UMKM naik menjadi 10% dari posisi saat ini sebesar 8%.
Langkah ini diambil merespon paket kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka stimulus pertumbuhan ekonomi nasional. Direktur Pelaksana Eximbank, Basuki Setyajid mengatakan, perusahaan akan menggandeng lembaga keuangan seperti: multifinance dan modal ventura untuk menyasar segmen UMKM.
Selain mengandalkan empat kantor cabang yang telah ada. Agar pengawasan dan pendanaan mudah tersalurkan ke multifinance dan modal ventura, Eximbank akan membuka empat kantor cabang baru di Indonesia.
Lokasinya akan ditentukan setelah skema pembiayaan rampung. Sehingga nantinya ada delapan kantor cabang Eximbank.
"Kami masih tunggu pedoman operasionalnya seperti apa. Misalnya untuk fasilitas kredit modal kerja (KMK) skema seperti apa," papar Basuki pada Jumat (16/10).
Berapa nilai pembiayaan yang akan dikucurkan Eximbank untuk UMKM juga belum dapat disebut. Hanya saja, selama ini dari total pembiayaan Eximbank sebanyak 8% telah dialokasikan pada sektor UMKM. Berarti jika target pembiayaan hingga akhir tahun senilai Rp 75 triliun maka nilai pembiayaan dari sektor UMKM mencapai Rp 6 triliun sampai akhir tahun.
Segmen nasabah pembiayaan Eximbank mayoritas masih mengalir ke perusahaan besar yang mencapai 92%. Sementara sekira 8% sisanya disalurkan ke segmen usaha kecil dan menengah.
Kemudian sekitar 55% pembiayaan merupakan pembiayaan modal kerja. Sedangkan 45% lainnya adalah jenis pembiayaan skema investasi. Sampai akhir tahun pembiyaan kita bisa mencapai Rp 75 triliun sementara sampai Agustus penyaluran pembiayaan telah mencapai Rp 65 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News