Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kondisi ekspor dari Indonesia dinilai masih akan menghadapi sejumlah tantangan pada 2017. Meski begitu, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau disebut Indonesia Eximbank masih optimistis bisa mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar dua digit.
Pelaksana Tugas Direktur Eximbank Susiwijono Moegiarso mengatakan, dalam beberapa tahun ke belakang, tren angka ekspor cenderung menurun. Hal ini diantaranya disebabkan oleh kondisi ekonomi di pasar tujuan ekspor yang masih loyo ditambah rendahnya harga komoditas.
Meski begitu, Eximbank masih bisa mencatatkan pertumbuhan piutang pembiayaan pada tahun lalu. Di mana sepanjang 2016 membukukan outstanding pembiayaan Eximbank tumbuh 18,25% dibanding posisi akhir tahun sebelumnya menjadi Rp 88,5 triliun.
Maka dari itu, Susiwijono yakin, sepanjang tahun ini, pihaknya masih bisa meningkatkan angka piutang setidaknya di kisaran 15% hingga 16%. "Kami harapkan di tahun ini piutang pembiayaannya bisa menembus Rp 102 triliun," kata dia, Kamis (26/1).
Menurutnya, salah satu faktor pendorong optimisme pertumbuhan bisnis di tahun ini adalah mulai kembali bergeliatnya harga komoditas dunia.
Sebelumnya sejak etahun terakhir, harga komoditas seperti hasil tambang dan perkebunan memang terus terpuruk. Sementara di sisi lain kontirbusi komoditas dari komposisi ekspor Indonesia masih sangat besar. Termasuk debitur Eximbank pun banyak berasal dari sektor ini. Makanya, saat harga komoditas lemah, kinerja ekspor bakal langsung terkena imbas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News