Reporter: Mona Tobing | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejak beroperasi 1 Januari 2014 lalu, implementasi Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan masih belum maksimal. Pemenuhan jumlah fasilitas kesehatan serta penyebarannya secara nasional belum merata. Padahal jumlah peserta BPJS Kesehatan tersebut bertambah.
Tercatat saat ini, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 14,7 juta jiwa dan akan terus bertambah mencapai 252 juta jiwa sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia.
Oleh karena itu fasilitas kesehatan atau faskes didorong untuk tersedia merata di setiap wilaya,h terutama kehadiran fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Namun tidak mudah menghadirkan FKTP di wilayah Indonesia.
Selain minimnya faskes, penyebaran tenaga medis atau dokter juga belum sebanding dengan jumlah peserta. BPJS Kesehatan menargetkan tahun 2019 mendatang rasio jumlah dokter dibanding jumlah peserta terdaftar sebesar 1:4.000.
Sri Endang Tidarwati, Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan mengatakan, pihaknya akan mengandeng BUMN dan Perusahaan Swasta untuk bisa menghadirkan FKTP.
"Kami berharap FKTP milik Badan Usaha berupa klinik, atau poliklinik yang pesertanya merupakan peserta BPJS Kesehatan dapat pula menjadi mitra BPJS Kesehatan. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan,” ujar Endang kemarin (8/7).
Sampai dengan saat ini, BPJS Kesehatan telah melakukan kerjasama dengan 23.653 Faskes yang terdiri dari 19.304 Faskes Primer, 1.771 Faskes Lanjutan dan 2.578 Faskes Penunjang. Angka ini terus berkembang setiap bulannya. Untuk memperoleh jaringan fasilitas kesehatan yang berkualitas,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News