kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah bank tercatat meningkat


Minggu, 28 Juli 2019 / 21:06 WIB
Fasilitas kredit yang belum ditarik nasabah bank tercatat meningkat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Roda pergerakan bisnis di paruh pertama tahun ini tampaknya masih lambat. Ini tercermin dari data fasilitas kredit yang belum ditarik debitur perbankan atau undisburse loan yang mengalami peningkatan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik per Mei 2019 mencapai Rp 1.545 triliun, meningkat 5,8% dari Rp 1.460 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: OJK: Mayoritas laku pandai berpusat di Pulau Jawa

Salah satu bank yang mencatatkan ada peningkatan undisburse loan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Per Juni 2019, angkanya mencapai Rp 56,9 triliun atau meningkat 20,6% secara year on year (yoy).

Namun, Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menyakini di paruh kedua ini jumlah fasilitas pinjaman yang belum ditarik nasabah tersebut akan mengalami penurunan seiring dengan ekonomi yang semakin bergairah.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan Undisbursed Loan akan berkurang sejalan dengan optimalisasi kebutuhan loan para debitur. Apalagi fasilitas kredit yang belum ditarik itu bersifat committed loan," kata Anggoro pada Kontan.co.id, Jumat (26/7).

Adapun sektor yang berkontribusi terhadap undisburse loand BNI per Juni itu antara lain Manufaktur, jasa sosial serta Listrik gas & air. Anggoro bilang, sifat penarikan kredit pada ketiga sektor itu memang per termijn atau sesuai kebutuhan sehingga porsi undisburse loan-nya relatif besar.

Baca Juga: BTN menggandeng Perumnas menebar promo bunga KPR 4,5%

Anggoro menyakini kondisi ekonomi pada semester II ini akan semakin bergairah sejalan dengan belanja pemerintah yang diperkirakan juga akan lebih besar dan optimal.

Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mencatatkan undisburse loan stabil dari periode yang sama tahun lalu yakni sekitar 30% dari kredit perseroan. "Penarikan kredit modal kerja bergantung pada kebutuhan debitur dan siklus ekonomi. Diperkirakan undisbursed loan tetap stabil di 2019." kata Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA.

Adapun PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat posisi undisburse loand sekitar Rp 15 triliun per Juni 2019. Posisi tersebut turun 1,28% dari periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Rating Duniatex Turun Lagi, Kreditur Waspada

Direktur Strategy, Compliance & Risk BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, sebanyak 78% dari total undisbursed loan tersebut merupakan kredit konstruksi. Dimana sifat dari kredit konstruksi yang pencairannya berdasarkan perhitungan prestasi proyek di lapangan.

Dia memperkirakan, undisbursed loan BTN pada semester II ini akan bergantung pada banyaknya debitur/realisasi kredit baru serta progress prestasi proyek debitur itu sendiri.

"Semakin banyak debitur baru yang realisasi kredit konstruksi maka akan meningkatkan undisbursed loan. Semakin cepat progress proyek di lapangan, maka akan menurunkan undisbursed loan itu sendiri." kata Mahelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×