kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Finarya tak bisa jalankan bisnis pinjaman online, ini alasan OJK


Selasa, 18 Juni 2019 / 20:28 WIB
Finarya tak bisa jalankan bisnis pinjaman online, ini alasan OJK


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara, pengelola platform pembayaran digital LinkAja tak bisa menjalankan bisnis pinjaman online. Sebab, dalam POJK 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi, penyelenggara layanan pinjaman online dilarang melakukan kegiatan usaha di luar kegiatan yang sudah ditetapkan.

Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono mengatakan LinkAja sejatinya masih bisa mengajukan izin menjadi penyelenggara pinjaman online, namun harus menggunakan perusahaan yang berbeda.

“Sebetulnya masing-masing POJK punya karakteristik sendiri, basic regulasi fintech adalah activity based regulation. Artinya adalah peraturan yang dibuat hanya untuk satu aktivitas saja,” katanya saat ditemui Kontan.co.id di Jakarta Selasa (18/6).

Finarya saat ini memang sudah mengantungi izin dari Bank Indonesia sebagai penerbit uang elektronik. Izin diberikan bank sentral pada 22 Februari 2019. 

Nah hal ini yang menghambat Finarya untuk mengajukan izin ke OJK sebagai penyelenggara pinjaman online.

Meski demikian, Triyono bilang sebagai sebuah platform, LinkAja masih bisa menyediakan layanan pinjaman online. Asalkan diajukan oleh perusahaan berbeda. Dalam hal ini bukan Finarya. 

Terlebih, jika proyeksi jangka LinkAja menjadi super app yang menyediakan beragam layanan keuangan digital.

“Dia (LinkAja) bisa bikin tapi harus terpisah izinnya. Jadi untuk perusahaan yang berbeda. Kemudian juga ada yang namanya super app yang punya beragam services sehingga punya beberapa izin, nanti disatukan di sana bisa juga,” sambungnya.

Rencana merambah bisnis pinjaman online sebelumnya dikemukakan oleh Direktur Utama PT Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. Ia menyatakan hal tersebut memang menjadi rencana jangka panjang LinkAja.

“Layanan pinjaman online ini rencana jangka panjang, mungkin bisa meluncur di semester II-2020,” kata pria yang kerap disapa Tiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×