kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alami Fintek Sharia fokus kembangkan teknologi


Jumat, 10 Mei 2019 / 18:38 WIB
Alami Fintek Sharia fokus kembangkan teknologi


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Start up fintech syariah, PT Alami Fintek Sharia (ALAMI) mendapat kucuran dana dari TRYB Group, sebuah perusahaan modal ventura asal Singapura.

"Kami belum bisa menyebut besaran angka investasinya (undisclosed). Namun sebagian besar, dana tersebut digunakan untuk pengembangan teknologi," jawab Dima Djani selaku pendiri dan CEO ALAMI kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).

Lebih lanjut, Dima menyatakan ke depannya akan bekerjasama dengan beberapa perusahaan ventura dan institusi keuangan syariah lainnya sambil melihat kondisi pasar.

"Hal ini dilakukan demi fokus pada pembiayaan invoice (invoice financing) dan pengembangan produk pembiayaan. Dengan demikian, kemitraan pun akan semakin diperluas dan digalakkan tahun ini," jelas Dima.

Terkait kucuran investasi yang dilakukan TRYB, Dima menjelaskan jika perusahaan asal Singapura tersebut melihat peluang bisnis P2P syariah yang cukup tinggi namun belum banyak pemain di Indonesia.

"Hampir 90% populasi penduduk Indonesia adalah muslim dan pemain P2P syariah masih sangat sedikit. Jadi kami optimistis bisa menawarkan hal baru dan dapat bersaing dengan P2P konvensional," lanjutnya.

Sebagai informasi, selain ALAMI, tiga P2P syariah lainnya yang terdaftar di OJK adalah, PT Ammana Fintek Syariah, PT Investree Radhika Jaya, dan Dana Syariah.

Ke depannya, Dima menargetkan pihaknya dapat menyasar kelompok milenial yang saat ini memasuki usia produktif sebagai pemberi pinjaman dan kelompok yang lebih tua sebagai penerima pembiayaan.

"Kami melihat kebutuhan investasi kelompok milenial juga. Mereka yang saat ini berada dalam kelompok usia produktif, yang bekerja, istilahnya yang punya uang pasti mencari platform untuk investasi. Nah, untuk menyalurkan kebutuhan investasi dengan nilai-nilai Islam, kami hadir," kata Dima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×