Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech untuk mendigitalisasi UMKM, BukuWarung meraih pendanaan yang tidak disebutkan dari Rocketship.vc dan sekelompok investor individu. Rocketship.vc adalah modal ventura yang berbasis di Silicon Valley.
BukuWarung berencana menggunakan dana investasi tersebut untuk memperbesar tim teknologi dan produk di Indonesia, India, dan Singapura sehingga perusahaan bisa meluncurkan lebih banyak produk dan fitur untuk mendigitalisasi UMKM di Indonesia. Tahun ini, perusahaan juga berencana meluncurkan produk monetisasi seperti kredit dan memperluas fitur solusi pembayaran.
BukuWarung telah mencatat transaksi senilai lebih dari US$15 miliar di platformnya dan telah memproses lebih dari US$500 juta pembayaran, memimpin pasar dalam hal volume. Pedagang juga bisa mengelola stok, membuat faktur, mengirim pengingat pembayaran, menagih pembayaran menggunakan faktur, dan membayar pemasok.
Baca Juga: Respons Bank BCA perihal rencana penerapan sistem tol nirsentuh
Tahun ini, BukuWarung berencana mengembangkan lebih banyak produk dan fitur yang dibutuhkan oleh para pedagang yang paling sering menggunakan aplikasinya, demi meningkatkan penggunaan oleh basis penggunanya.
Perusahaan startup tersebut juga telah meluncurkan Tokoko, platform yang membuat pedagang bisa membuka toko daring. Di Tokoko, UMKM bisa mencantumkan daftar produknya, mengelola pesanan, menerima pembayaran, melacak pengantaran barang, dan berbicara dengan pelanggan, memanfaatkan aplikasi yang simpel dan ringan.
Tokoko membantu pedagang untuk hadir secara daring dan memanfaatkan media sosial untuk berjualan selama pandemi, sehingga telah diadopsi oleh 500.000 perdagangan hanya dalam 2 bulan sejak peluncurannya.
“Kami meluncurkan solusi pembayaran digital untuk pedagang kami, yang disambut dengan antusias dan telah memproses lebih dari US$500 juta. Kepemimpinan pasar kami di dalam pembayaran adalah hasil dari fokus kami dalam menyediakan solusi bagi kebutuhan utama pedagang dalam pembayaran dan kemampuan kami memberikan pelayanan yang lebih baik, dengan membuat pembayaran lebih cepat, transparan, dan efisien,” ujar Chinmay Chauhan, Co-Founder & Presiden BukuWarung dalam keterangan tertulis pada Rabu (3/1).
Baca Juga: DANA Delivery layanan jasa terbaru kerjasama DANA dan Anteraja
Lanjut Ia, berbeda dengan pemain lain, BukuWarung kini telah meraih pendapatan melalui solusi pembayaran. Namun, perusahaan juga menempatkan pembayaran sebagai cara untuk masuk ke peluang monetisasi lewat layanan finansial lain seiring dengan perkembangan adopsi pedagang.
Didirikan pada 2019 oleh Chinmay Chauhan and Abhinay Peddisetty, BukuWarung berawal sebagai aplikasi pembukuan untuk UMKM. Namun, startup tersebut kini menawarkan solusi pembayaran dan fitur penjualan daring lewat aplikasinya. Saat ini, telah ada lebih dari 3,5 juta pedagang yang terdaftar di aplikasi BukuWarung yang tersebar di 750 kota dan kota kecil di Indonesia, kebanyakan berada di lokasi tier 2 dan tier 3.
Teknologi yang diterapkan BukuWarung memperbaiki proses pembukuan dengan membantu pedagang menyimpan segala jenis transaksi termasuk utang, pengeluaran, dan penjualan serta menyediakan kemampuan untuk memantau arus kas melalui laporan bisnis. Berkat fitur pengingat utang otomatis yang disediakan BukuWarung, pedagang menerima pembayaran utang 3x lebih cepat sehingga menikmati arus kas yang lebih cepat.
“Kami telah menjalin kemitraan dengan salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia sehingga pedagang pengguna BukuWarung bisa beralih dari penggunaan uang tunai ke digital. Fokus kami kepada simplisitas dan pengetahuan yang mendalam tentang keseharian pada pedagang, membuat kami tetap di depan. Buktinya, produk dan fitur kami menjadi standar yang dikejar oleh pemain lain,” tutur Abhinay Peddisetty, Co-Founder & CEO of BukuWarung.
Selanjutnya: ShopeePay bidik transaksi pembayaran digital di gerai Matahari Department Store
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News