Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
"Untuk menjangkau UMKM di luar wilayah operasional Modalku, kami bekerja sama dengan beberapa platform e-commerce atau platform digital lainnya seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, idsMED, Paper.id yang memungkinkan kami tetap bisa mendukung para penjual online ini di luar wilayah operasional kami," ungkap Reynold Wijaya, CEO dan Co-Founder Modalku.
Ia mengaku, Modalku terbuka untuk mendukung berbagai macam sektor industri. Sektor yang mendominasi portofolio pendanaan Modalku di luar Jawa cukup sama dengan di pulau Jawa yaitu sektor perdagangan baik itu besar maupun eceran. Selain itu, online seller juga masih sangat berpotensi mendapatkan pendanaan dari Modalku.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi saat ini lebih ke edukasi mengenai manfaat P2P lending dalam mendukung pertumbuhan usaha, serta adaptasi teknologi menggunakan platform ini. Untuk itu, kami perlu terus menggalakan aktivitas edukasi di berbagai channel untuk menjangkau UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Fintech P2P Lending Terapkan Mitigasi Risiko Pinjaman di Luar Jawa
Untuk mencapai targetnya di tahun ini, Modalku menerapkan beberapa strategi seperti, melaksanakan kolaborasi dengan berbagai platform digital untuk menjangkau UMKM di luar pulau Jawa.
UMKM yang terdaftar menjadi merchant di platform tersebut tersebar di seluruh Indonesia dan sudah memiliki riwayat transaksi bisnisnya sehingga memudahkan Modalku dalam melakukan penilaian pengajuan pinjaman.
Selain itu, Modalku juga berkolaborasi dengan BPR untuk menjangkau UMKM yang berada di area operasional mereka. Sebelumnya Modalku sudah melakukan kerjasama dengan PT BPR Sukawati Pancakanti (BPR Kanti) yang beroperasi di Bali. Kami mempercayai BPR sebab mereka mengenal karakteristik dan kebutuhan dari masyarakat di daerah-daerah operasionalnya.
Selanjutnya: POJK soal manajemen risiko TI mengatur pengamanan data pribadi, ini kata P2P lending
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News