kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fintech lending tunda ekspansi bisnis hingga corona mereda


Kamis, 02 April 2020 / 17:13 WIB
Fintech lending tunda ekspansi bisnis hingga corona mereda
ILUSTRASI. aplikasi?fintech financial technology teknologi finansial tekfin Akseleran


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pemain fintech peer to peer (P2P) lending menunda ekspansi tahun ini sampai pandemi corona (Covid-19) mereda. Meski demikian, penundaan ekspansi tersebuat diperkirakan tidak akan pengaruhi bisnis fintech.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyebut, penundaan ekspansi bisnis merupakan suatu tindakan wajar di tengah perekonomian global dan domestik yang tertekan akibat corona. 

Kepala Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI Tumbur Pardede menekankan, tidak semua penyelenggara menunda ekspansi karena mereka punya strategi bisnis masing-masing.

Baca Juga: Bisnis fintech syariah terganggu wabah corona

“Bisa saja tetap ekspansi ke daerah baru tapi menyesuaikan segmen peminjam maupun pemberi dana (lender). Terbukti, ada penyelenggara yang mampu meningkatkan pinjaman yang berarti kepercayaan para lender terhadap platform dan profil peminjamnya semakin baik,” kata Tumbur kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Terkait dampak penundaan terhadap peminjaman fintech, menurut Tumbur baru bisa terlihat satu hingga dua bulan ke depan. Walaupun begitu, secara industri jumlah penyaluran pinjaman fintech terus menunjukkan peningkatan sehingga asosiasi belum berniat merevisi target 2020.

“Pada hakikatnya industri fintech lending pasti tidak kehilangan peminjam karena pasar yang digarap adalah peminjam unbanked dan underserved dan ini potensinya masih besar,” jelasnya.

Apalagi masing-masing fintech lending selalu berinovasi dalam meningkatkan kemampuan mesin kecerdasan buatan (AI) guna menyeleksi, memitigasi risiko serta menganalisis kelayakan pinjaman untuk diajukan kepada para lender di masing-masing perusahaan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×