Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pinjam meminjam lewat fintech peer to peer (P2P) lending makin mengiurkan. Pendatang baru yang ingin mengarap bisnis ini bermunculan. Ambil contoh PT Empat Kali Indonesia (Empatkali) yang baru terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 April 2019.
Fintech ini mengarap segmen pinjaman konsumtif. Menariknya Empatkali tidak menarik bunga kepada para peminjam, lantaran P2P lending ini memposisikan sebagai fintech P2P lending point of sale (POS).
Artinya pinjaman akan diberikan saat peminjam melakukan transaksi di merchant. Oleh sebab itu, Empatkali sudah bekerja sama dengan 100 brand lokal dibidang gaya hidup seperti fesyen. Hingga akhir 2020, Empatkali menargetkan menggandeng hingga 1.000 brand lainnya dari berbagai bidang.
Baca Juga: NextICorn 2019 kembali digelar, fintech masih menjadi primadona
“Kami mendapatkan uang dari biaya komisi dari merchant. Sehingga tidak ada bunga pinjaman,” ujar Chief Executive Officer dan Co-founder Empatkali Jamie Camidge di Jakarta, Rabu (20/11).
Adapun cicilan dilakukan sebanyak empat kali selama dua bulan. Jamie menyatakan cicilan teratur ini akan membuat peminjam lebih bertanggung jawab dan bijaksana untuk membuat keputusan saat berbelanja.
Setelah pembayaran pertama dilakukan melalui aplikasi Empatkali atau secara langsung di toko mitra, tiga cicilan selanjutnya akan terjadwal secara otomatis pada 14 hari, 28 hari dan 42 hari kemudian setelah pembayaran pertama. Pembayaran ini disa dilakukan menggunakan akun virtual aplikasi Empatkali.
Baca Juga: Fintech lending diklaim sudah mampu ikut menurunkan angka kemiskinan di Indonesia
Adapun yang menjadi pemberi pinjaman (lender) Empatkali adalah sebuah holding perusahaan di Singapura. Sayangnya Jamie belum merincikan sudah berapa banyak pinjaman yang disalurkan dan target yang hendak dicapai.