CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Fintech P2P lending gencar atur strategi lakukan ekspansi ke luar Jawa


Selasa, 31 Agustus 2021 / 17:30 WIB
Fintech P2P lending gencar atur strategi lakukan ekspansi ke luar Jawa
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau agar industri peer-to-peer (P2P) lending memperluas penyalurannya ke luar pulau Jawa. OJK merencanakan imbauannya masuk dalam regulasi baru, di mana setiap platform bakal dipatok minimal menyalurkan 20% dari total penyaluran pendanaan tahunannya selama tahun berjalan ke luar Jawa.

OJK pun telah mewajibkan platform fintech lending berlisensi terdaftar menggelar program edukasi minimal 12 kali di kota dan provinsi berbeda dengan proporsi 6 kali di Pulau Jawa dan 6 kali di luar Pulau Jawa. Sedangkan untuk platform berstatus berizin, 3 kali dalam setahun, dengan proporsi 1 kali di Pulau Jawa dan 2 kali di luar Pulau Jawa.

Menanggapi hal tersebut, beberapa platform P2P pun telah merencanakan strategi, bahkan mulai melakukan ekspansi.

Seperti pemain P2P lending PT Modal Rakyat Indonesia yang telah merencanakan akan menguatkan kerja sama dengan ekosistem yang dimiliki Fazz Financial Grup, dimana ekosistem Fazz Financial Grup fokus di wilayah terpencil, sehingga Modal Rakyat dapat menjangkau wilayah di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Sampai Agustus 2021, Modal Rakyat berhasil salurkan pendanaan Rp 2 triliun

"Saat ini untuk pinjaman mikro, kami telah mencapai ke seluruh wilayah Indonesia, sedangkan untuk pinjaman dengan kategori SME, telah kami perluas di ke Jawa Timur terlebih dahulu, dan kemudian target selanjutnya adalah Pulau Sumatera," ujar Direktur Utama Modal Rakyat, Hendoko Kwik kepada kontan.co.id, Senin (30/8).

Hendoko juga menambahkan, pihaknya sedang menguatkan user untuk pinjaman mikro Modal Rakyat di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Ia mengaku, telah secara aktif bekerja sama dengan Payfazz (perusahaan berbasis keagenan), selain itu kami juga sedang bekerja sama dengan berbagai platform Logistik, seperti Ritase, Kargo, Shipper, dan lain-lain.

Hingga Agustus 2021, Modal Rakyat telah berhasil menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 2 triliun. Kini Modal Rakyat telah mengajak 12.605 pendana individu, 22 pendana institusi, dan 14  mitra strategis untuk bersinergi mendukung inklusi keuangan Indonesia. Tidak hanya itu, Modal Rakyat telah menyalurkan pembiayaan untuk 8.811 peminjam, yang terdiri dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

Dari sisi demografis, peminjam Modal Rakyat 78% berada di pulau Jawa dan 22% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan dari sisi pendana 75% pendana berasal dari pulau Jawa dan 25% pendana berasal dari luar pulau Jawa. Sedangkan dari sisi sektor pembiayaan, terdapat tiga sektor penyaluran pembiayaan terbesar yaitu sektor jasa akuntansi dan  keuangan, sektor teknologi informasi, dan sektor perdagangan. 

Baca Juga: Opsi pembayaran via OVO tersedia di 242 gerai McDonald’s

"Hingga akhir tahun 2021 Modal Rakyat memproyeksikan menyalurkan pinjaman di wilayah Pulau Jawa sekitar 70% dan 30% di luar Jawa.

Sementara itu, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mengaku mendukung pernyataan OJK. Sejak tahun 2019, Amartha telah menjangkau wilayah di luar Pulau Jawa seperti di Sulawesi dan Sumatera. Hingga saat ini, Amartha telah memiliki 139 kantor layanan di Pulau Sumatera dan 79 kantor layanan di Pulau Sulawesi.

"Strategi yang dilakukan Amartha adalah menjaga portofolio quality di luar Jawa tetap stabil dan tumbuh. Berdasarkan perencanaan hingga akhir tahun 2021, Amartha fokus pada Pulau Sumatera dan Sulawesi terlebih dahulu. Amartha juga berencana untuk masuk ke Kalimantan di akhir tahun 2021 ini," kata Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. 

Andi mengatakan, dengan aktif menjaga kualitas portofolio mitra-mitra Amartha melalui pendampingan dan pelatihan usaha oleh tim Business Partner, Amartha akan melakukan kolaborasi dengan beberapa pihak. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×