kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech P2P lending gencar atur strategi lakukan ekspansi ke luar Jawa


Selasa, 31 Agustus 2021 / 17:30 WIB
Fintech P2P lending gencar atur strategi lakukan ekspansi ke luar Jawa
ILUSTRASI. Peer to Peer (P2P) Landing. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

Andi juga menjelaskan, sejak kuartal kedua 2021, penyaluran pinjaman ke luar Pulau Jawa telah menyentuh angka 60% dari keseluruhan portofolio atau senilai Rp 524 miliar. Nilai ini meningkat 196,62% dibandingkan penyaluran tahun sebelumnya. 

"Melalui ekspansi ini, Amartha menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada satu juta mitra di Indonesia hingga akhir tahun 2021. Pada kuartal III, Amartha akan menyalurkan permodalan senilai Rp 880 miliar dan 70% nya akan disalurkan ke wilayah luar Jawa," ujar Andi.

Imbauan dari OJK juga di sambut positif oleh PT Akseleran Keuangan Inklusif. Akseleran mengaku perluasan penyaluran pinjaman usaha memang sangat penting hingga ke luar Pulau Jawa supaya peranan dari fintech P2P lending dapat semakin dirasakan secara merata bagi para pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, gencarnya usaha untuk menembus pangsa pasar di luar Pulau Jawa tetap harus diperhatikan kualitas pinjamannya agar tidak menimbulkan kenaikan kredit macet bagi industri fintech P2P lending yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK.  

Co Founder & Chief Executive Officer PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia Ivan Nikolas Tambunan mengungkapkan sejumlah tantangan tetap dihadapi oleh para penyelenggara P2P lending yang terus berusaha untuk ekspansi ke luar Pulau Jawa, yakni khususnya literasi keuangan di tengah-tengah masyarakat dan ketersediaan data untuk kepentingan assessment kredit.

Mengenai literasi keuangan, OJK sudah mewajibkan setiap platform P2P lending yang terdaftar dan diawasi untuk menggelar program edukasi ke berbagai populasi segmen. Berhubung saat ini kita masih dalam situasi pandemi covid maka edukasi dilakukan secara virtual. Akseleran sebagai salah satu platform P2P lending yang sudah memiliki lisensi berizin di OJK menggelar program edukasi baik di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

"Akseleran akan terus mendukung kebijakan OJK agar semakin banyak masyarakat di Indonesia memiliki tingkat pemahaman yang baik tentang manfaat dan risiko dalam menggunakan fintech P2P lending," kata Ivan.

Ivan menambahkan, ke depan, Akseleran akan terus memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara. Hal ini dikarenakan di wilayah-wilayah tersebut memiliki banyak proyek di sektor usaha yang menjadi fokus Akseleran, yakni UMKM yang berasal dari sektor engineering atau konstruksi, business and consumer services, coal & related energy, retail (online merchant), dan oil & gas

"Untuk mencapai target tersebut, Akseleran akan terus lebih banyak lagi menjangkau vendor dan supplier di industri-industri tersebut dan melakukan kolaborasi kepada anchor corporate untuk di-refer dengan supplier dan vendornya di daerah-daerah," ujar Ivan.

Baca Juga: OJK: Pandemi jadi momentum transformasi digital

Sebagai informasi, secara kumulatif total pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa hingga pertengahan Agustus 2021 telah mencapai sebesar Rp151 miliar lebih. Pencapaian ini mengalami peningkatan hingga 51% dibandingkan total kumulatif hingga semester pertama tahun ini.

Hal ini ditopang oleh meningkatnya penyaluran pinjaman usaha di Luar Pulau Jawa pada periode Juni dan Juli 2021 dimana periode di Juli tumbuh 22% dibandingkan pencapaian di Juni. Sementara untuk periode di bulan ini khususnya sampai pertengahan Agustus 2021 penyaluran pinjaman usaha Akseleran di Luar Pulau Jawa sudah menembus 80% dari pencapaian di Juli.

"Kami optimistis penyaluran pinjaman usaha di bulan ini kembali akan mampu melampuai pencapaian dari bulan lalu. Kondisi ini memperlihatkan bahwa kondisi PPKM tidak memberikan hambatan bagi Akseleran untuk terus mengalami pertumbuhan baik untuk penyaluran pinjaman usaha di Luar Pulau Jawa saja melainkan secara nasional," sambung Ivan.

Mengenai kontribusi pinjaman di luar Pulau Jawa, secara portofolio hingga saat ini total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di Luar Pulau Jawa sudah mencapai 6% dimana 4% diantaranya telah disalurkan di Kalimantan. Akseleran menargetkan untuk ke depan minimal penyaluran pinjaman usaha Akseleran di Luar Pulau Jawa dapat mencapai 25% dari total kumulatif. Sementara secara nasional, Akseleran menargetkan total pinjaman usaha sebesar Rp 2 triliun di akhir tahun 2021.

Sebagai gambaran, berdasarkan statistik fintech lending OJK sepanjang semester I/2021, dari total penyaluran pinjaman para pemain yang sebesar Rp 70,88 triliun, porsi di wilayah Jawa dengan 6 provinsi di dalamnya mencapai Rp 57,93 triliun, sisanya Rp 12,92 triliun ke 28 provinsi di luar Jawa.

Sementara itu, dari sisi outstanding pinjaman tersisa di Rp 23,37 triliun per Juni 2021, Jawa mengambil porsi Rp 18,97 triliun, sementara luar Jawa hanya Rp 4,4 triliun. Nilai tersebut turut tergambar karena jumlah rekening peminjam (borrower) aktif di Jawa menyentuh 20,3 juta entitas, sementara luar Jawa hanya 2,5 juta entitas.

Selanjutnya: AFPI menjawab tantangan industri serta perlindungan konsumen, ini gambarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×