Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Syariah memproyeksi pada akhir 2019 ini pembiayaan yang disalurkan oleh anggotanya bisa mencapai Rp 500 miliar. Hal ini berasal dari 10 perusahaan fintech pembiaayan syariah yang sudah terdaftar di asosiasi.
Ronald Wijaya, Ketua Asosiasi Fintech Syariah mengatakan, saat ini selain perusahaan pembiaayaan, ada juga beberapa tipe fintech syariah lain salah satunya adalah crowdfunding.
“Total angota kami ada sekitar 55,” kata Ronald ketika ditemui di acara Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/2).
Menurut Ronald, potensi bisnis fintech syariah di Indonesia masih cukup besar, apalagi potensi Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
Saat ini dari perusahaan fintech pembiayaan yang sudah terdaftar hampir seluruhnya adalah terkait pembiayaan produktif terutama UKM. Hal ini seiring sifat pembiayaan syariah yang sangat terkait erat dengan sektor rill terutama UKM.
Selain fintech, anggota BNI Syariah adalah dari perbankan syariah seperti BNI Syariah dan BPRS Harta Insan Karimah. Bank Muamalat juga nantinya akan menjadi anggota baru dalam waktu dekat.
Pada tahun ini, asosiasi fintech syariah menargetkan sebanyak 100 sampai 150 anggota baru. Hal ini seiring dengan pertumbuhan fintech syariah yang cukup pesat bahkan menurut catatan asosiasi merupakan yang tercepat di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News