kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fitch Ratings Sebut Pembiayaan Multifinance Lambat Karena Penjualan Roda Empat Turun


Selasa, 07 Mei 2024 / 19:25 WIB
Fitch Ratings Sebut Pembiayaan Multifinance Lambat Karena Penjualan Roda Empat Turun
ILUSTRASI. Penjualan mobil bekas di pusat penjualan mobil di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (14/9/2023). Fitch Ratings Proyeksi Pembiayaan Multifinance Lambat Karena Penjualan Roda Empat Turun.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pemeringkat Kredit Internasional, Fitch Ratings memproyeksi penjualan kendaraan roda empat akan melambat di sisa tahun 2024.  

Dalam laporan terbarunya dikutip, Selasa, 7 Mei 2024, salah satu alasan penurunan penjualan ini karena kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan, dan ada kemungkinan suku bunga pinjaman untuk mobil tetap tinggi karena likuiditas pasar mengetat secara bertahap.

Padahal menurut Fitch, sebanyak 80% pembelian mobil di Indonesia menggunakan pembiayaan.

Baca Juga: Pembiayaan Modal Kerja Sejumlah Multifinance Kurang Bergairah di Kuartal I-2024

"Fitch sekarang memperkirakan penjualan akan turun menjadi sekitar 900.000 kendaraan pada tahun 2024, dibandingkan dengan ekspektasi kami sebelumnya yang memperkirakan angka tersebut akan tetap mendekati 1 juta unit yang terjual pada tahun 2023," tulis Fitch dalam laporannya, Selasa (7/6). 

Terlebih, data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip oleh Fitch Ratings mencatat penjualan baru untuk kendaraan roda empat turun sekitar 24% yoy menjadi sekitar 215.000 unit pada kuartal pertama 2024.

Lebih lanjut Fitch Ratings memperkirakan total piutang multifinance hanya akan bertumbuh satu digit pada tahun 2024. Namun proyeksi ini bisa terancam apabila penjualan mobil menurun. 

Baca Juga: Kuartal IV-2023, NPF Industri Perusahaan Pembiayaan Capai 2,44%

Oleh sebab itu Fitch mengingatkan agar perusahaan pembiayaan di Indonesia mulai bersiap untuk beralih mendorong lini bisnis lain sebagai upaya memitigasi risiko untuk mempertahankan pertumbuhan kredit. 

Sementara itu, upaya yang dilakukan multifinance dalam memperluas dan memperpanjang keringanan pajak untuk kendaraan listrik ternyata dampaknya hanya terbatas. 

"Segmen mobil listrik baterai yang menerapkan insentif menyumbang kurang dari 4% dari total penjualan mobil pada tahun 2023," tulisnya. 

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Multifinance Diproyeksi Kembali Ramai di Kuartal II-2024

Atau perusahaan pembiayaan bisa berupaya melakukan diversifikasi pembiayaan ke segmen lain seperti pembiayaan mobil bekas. Sebab pembiayaan yang dijamin dengan mobil bekas telah mencakup sekitar 16% dari portofolio pinjaman industri pada akhir tahun 2023.

Menurut Fitch, pembiayaan mobil bekas cenderung menghasilkan margin yang lebih luas daripada pembiayaan kendaraan baru, yang biasanya mengkompensasi biaya penurunan nilai kredit yang lebih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×