kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Fokus di segmennya, Bank Sahabat Sampoerna cetak kinerja positif di semester I-2018


Rabu, 25 Juli 2018 / 13:20 WIB
Fokus di segmennya, Bank Sahabat Sampoerna cetak kinerja positif di semester I-2018
ILUSTRASI. Bank Sampoerna


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan paruh pertama 2018, kinerja bank kecil secara industri cenderung lebih lambat dibandingkan rata-rata industri.

Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan per Mei 2018 pertumbuhan kredit bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II masing-masing baru tumbuh 8,36% dan 2,8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kredit industri perbankan yang meningkat 10,54% secara yoy per Mei 2018.

Kendati demikian, beberapa bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id menilai bank kecil masih memiliki ruang untuk menumbuhkan kredit. Salah satunya dengan fokus di spesialisasi segmen masing-masing bank.

PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) misalnya yang menyebut sampai semester I-2018 mampu membukukan rata-rata pertumbuhan di atas 10%. "Kalau di BSS masih lumayan bagus. Kami masih bisa menjaga pertumbuhan kredit 10% ke atas. Begitu juga untuk aset dan DPK (dana pihak ketiga)," ujar Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra kepada Kontan.co.id, Rabu (25/7).

Memang, bila merujuk pada laporan keuangan bulan Juni 2018 bank ini berhasil mencatat realisasi kredit Rp 6,84 triliun. Jumlah ini meningkat 12,39% bila dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,09 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, aset BSS juga meningkat dua digit atau 12,89% yoy per Juni 2018 menjadi Rp 9,32 triliun. Sementara itu, DPK Bank Sahabat Sampoerna juga tercatat tumbuh 13,1% yoy menjadi Rp 7,73 triliun. Alhasil, berkat kinerja tersebut per Juni 2018 laba bersih BSS tercatat tumbuh 23,82% menjadi Rp 29,65 miliar.

Melihat kinerja yang tumbuh di atas rata-rata industri, Henky mengatakan pihaknya tak berencana untuk meralat target pertumbuhan tahun ini. 

Sampai dengan akhir tahun, pihaknya yakin rata-rata pertumbuhan kinerja keuangan BSS dapat mencapai 12% sampai 15%. "Kami tetap fokus di UMKM sesuai dengan visi misi kita dari dulu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×