kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Fokus di segmennya, Bank Sahabat Sampoerna cetak kinerja positif di semester I-2018


Rabu, 25 Juli 2018 / 13:20 WIB
Fokus di segmennya, Bank Sahabat Sampoerna cetak kinerja positif di semester I-2018
ILUSTRASI. Bank Sampoerna


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan paruh pertama 2018, kinerja bank kecil secara industri cenderung lebih lambat dibandingkan rata-rata industri.

Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan per Mei 2018 pertumbuhan kredit bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II masing-masing baru tumbuh 8,36% dan 2,8% secara tahunan atau year on year (yoy).

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kredit industri perbankan yang meningkat 10,54% secara yoy per Mei 2018.

Kendati demikian, beberapa bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id menilai bank kecil masih memiliki ruang untuk menumbuhkan kredit. Salah satunya dengan fokus di spesialisasi segmen masing-masing bank.

PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) misalnya yang menyebut sampai semester I-2018 mampu membukukan rata-rata pertumbuhan di atas 10%. "Kalau di BSS masih lumayan bagus. Kami masih bisa menjaga pertumbuhan kredit 10% ke atas. Begitu juga untuk aset dan DPK (dana pihak ketiga)," ujar Direktur Keuangan BSS Henky Suryaputra kepada Kontan.co.id, Rabu (25/7).

Memang, bila merujuk pada laporan keuangan bulan Juni 2018 bank ini berhasil mencatat realisasi kredit Rp 6,84 triliun. Jumlah ini meningkat 12,39% bila dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,09 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, aset BSS juga meningkat dua digit atau 12,89% yoy per Juni 2018 menjadi Rp 9,32 triliun. Sementara itu, DPK Bank Sahabat Sampoerna juga tercatat tumbuh 13,1% yoy menjadi Rp 7,73 triliun. Alhasil, berkat kinerja tersebut per Juni 2018 laba bersih BSS tercatat tumbuh 23,82% menjadi Rp 29,65 miliar.

Melihat kinerja yang tumbuh di atas rata-rata industri, Henky mengatakan pihaknya tak berencana untuk meralat target pertumbuhan tahun ini. 

Sampai dengan akhir tahun, pihaknya yakin rata-rata pertumbuhan kinerja keuangan BSS dapat mencapai 12% sampai 15%. "Kami tetap fokus di UMKM sesuai dengan visi misi kita dari dulu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×