kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Fokus Pupuk Modal, Bank Jago Belum Berencana Bagi Dividen


Kamis, 29 Agustus 2024 / 19:30 WIB
Fokus Pupuk Modal, Bank Jago Belum Berencana Bagi Dividen
ILUSTRASI. Nasabah melakuakan transaksi melalui atm di kantor cabang Bank Jago di jakarta, Selasa (18/1). Tidak ingin bagi-bagi deviden, Bank Jago memilih fokus memupuk modal.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi pemegang saham PT Bank Jago Tbk perlu bersabar jika mengincar dividen dari bank tersebut. Sebab, Bank Jago masih ingin memupuk modal dari laba yang didapat.

Seperti diketahui, Bank Jago mampu mencetak laba bersih senilai Rp 50 miliar atau tumbuh 23% secara tahunan (yoy). Sementara, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang dimiliki mencapai 50%.

“Kami tidak ada rencana bagi dividen karena memang tujuan kami saat ini adalah laba yang kami pakai untuk memupuk permodalan,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Kamis (29/8).

Baca Juga: Pengguna BTN Cash Management Naik 75% Capai 17.000 perusahaan per Agustus 2024

Memang, ia menyadari bahwa kinerja kredit yang disalurkan oleh Bank Jago hingga enam bulan pertama tahun ini tergolong tinggi. Bahkan, pertumbuhannya di atas rata-rata industri.

Per Juni 2024, penyaluran kredit Bank Jago tumbuh 40% yoy menjadi Rp 15,7 triliun. Sementara, industri perbankan mencatat pada periode yang sama hanya tumbuh di kisaran 12%.

Ia menegaskan bahwa pertumbuhan tersebut masih akan berlanjut, mengingat size kredit yang dimiliki Bank Jago tergolong kecil. Oleh karenanya, untuk mengimbangi kredit tersebut, Bank Jago perlu modal yang kuat.

Lebih lanjut, Arief bilang pertumbuhan kredit Bank Jago yang tinggi di atas industri ini setidaknya akan tetap terjadi sekitar tiga sampai lima tahun ke depan.

“Pertumbuhan dari modal itu kami perlukan juga  supaya sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang ingin kami lakukan,” tandas Arief.

Baca Juga: Bank Jago dan Bibit Luncurkan RDN Syariah Berbasis Digital Pertama di Indonesia

Selanjutnya: Mata Uang Komoditas Unggul dari Dolar AS, Intip Prospeknya Hingga Akhir Tahun

Menarik Dibaca: 4 Alasan Mengapa Reksa Dana Cocok untuk Investor Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×