kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona, industri asuransi jiwa terkena dampaknya


Rabu, 24 Juni 2020 / 21:12 WIB
Gara-gara corona, industri asuransi jiwa terkena dampaknya
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjaga di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Jakarta../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/05/2020.


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pandemi covid-19 telah berdampak terhadap perlambatan industri asuransi jiwa. Untuk diketahui, perlambatan terjadi pada angka total pendapatan yang meliputi total pendapatan premi, hasil investasi dan klaim reasuransi.

Namun, AAJI menilai kondisi perlambatan itu tidak menurunkan semangat industri asuransi jiwa untuk memberikan pelayanan dan perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Komitmen ini terbukti dengan meningkatnya total klaim dan manfaat yang dibayarkan, total jumlah tertanggung, total uang pertanggungan dan jumlah tenaga pemasar.

Baca Juga: AAJI gandeng BenihBaik.com salurkan donasi Rp 1 miliar kepada RS rujukan Covid-19

Ketua Dewan Pengrus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, kuartal-I turut mempengaruhi kinerja industri asuransi jiwa karena total pendapatan premi asuransi jiwa melambat. Namun, ia menyebutkan pandemi juga telah mendorong dan membentuk pola kesadaran masyarakat akan gaya hidup yang sehat.

"Melihat situasi ini, sebagai upaya untuk tetap melayani kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia di masa pandemi, perusahaan asuransi jiwa semakin fokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pilihan perlindungan yang tepat. Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, komitmen yang kuat dan berkelanjutan dari Industri Asuransi Jiwa ditunjukkan dengan adanya pembayaran total klaim dan manfaat naik 4,1%, yakni dari Rp 34,1 triliun menjadi Rp. 35,92 triliun,” ujar Budi dalam siaran Resmi (24/6).

Budi bilang, kesadaran masyarakat atas perlindungan asuransi jiwa, khususnya asuransi kesehatan, pada kuartal-I ditunjukkan dengan peningkatan jumlah tertanggung. Ia menjelaskan, persentase Total Tertanggung mencapai 63,97 juta orang. Padahal, sebelumnya hanya mencapai 53,17 nasabah. Oleh karenanya, angka itu naik 20,3%.

Sementara total uang pertanggungan mencapai Rp 4,073 triliun dari yang sebelumnya Rp 3,859 triliun. Oleh sebabnya, angka ini naik 5,6%. “Pertumbuhan itu di dorong oleh gencarnya usaha AAJI bekerjasama dengan industri asuransi jiwa untuk melakukan program literasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat asuransi jiwa,” tambah Budi.

Baca Juga: Berebut Premi Unitlink Lewat Kanal Daring




TERBARU

[X]
×