kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garap digital lending, Pegadaian sudah salurkan pinjaman senilai Rp 270 miliar


Minggu, 02 Agustus 2020 / 20:27 WIB
Garap digital lending, Pegadaian sudah salurkan pinjaman senilai Rp 270 miliar
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah Pegadaian Galeri 24 Jakarta, Jumat (19/6). PT Pegadaian memproyeksikan perolehan laba minimal Rp 2 triliun pada akhir 2020. Tegret tersebut lebih rendah dibandingkan perolehan laba tahun lalu seiring adanya hambatan akibat pandemi


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pegadaian (Persero) telah menyiapkan strategi menghadapi perkembangan fintech peer to peer lending yang semakin berkembang di tanah air. Pegadaian telah menyiapkan produk digital lending yang memberikan pinjaman modal kerja bagi usaha menengah ke atas.

Direktur Teknologi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menyatakan, konsepnya berupa invoice financing. Oleh sebab itu, pinjamannya memiliki tenor pendek dari dua hingga enam bulan. Adapun besar pinjaman mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 2 miliar.

Batas pinjaman itu mirip dengan batas maksimal pinjaman yang bisa diberikan peer to peer lending. Ia mengaku saat ini produk digital lending ini masih dalam tahapan piloting izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Hingga saat ini kita baru menyalurkan pinjaman hingga Rp 270 miliar dengan outstanding Rp 15 miliar. Memang masih kecil, tapi kita tengah siapkan teknologi IT-nya. Sehingga bila ini marak, Pegadaian sudah siap. Sampai sekarang ratio pinjaman bermasalah masih 0%,” ujar Teguh pada akhir pekan.

Ia menyatakan digital lending ini memiliki dua saluran. Pertama indirect dengan bekerja sama dengan pemain P2P lending modal kerja terbesar. Ke depan, ia berencana akan menggandeng tiga hingga empat pemain P2P lending modal kerja besar lainnya.

Sejalan dengan itu, Pegadaian juga menggarap saluran langsung atau direct digital lending. Teguh menyebut Pegadaian juga mengajukan kepada OJK untuk menggarap bisnis ini.

“Direct lending ini utamanya kita mulai dari BUMN. Jadi vendor-vendor yang sehat dan bekerja untuk BUMN bisa kita beri pinjaman langsung dari Pegadaian lewat invoice financing. Juga para UMKM yang tergabung dalam platform PaDI milik Kementerian BUMN,” tambah Teguh.

Selain menggarap digital lending, Pegadaian juga tengah menyiapkan tiga model bisnis lainnya saat memasuki new normal. Mulai dari Gold Card atau kartu kredit bagi nasabah berdasarkan tabungan emas. Juga transaksi gadai dropbox hingga menerapkan bisnis high touch to high tech.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×