kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.282.000   -45.000   -1,93%
  • USD/IDR 16.624   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.093   -24,52   -0,30%
  • KOMPAS100 1.125   -4,40   -0,39%
  • LQ45 823   -1,92   -0,23%
  • ISSI 283   -0,49   -0,17%
  • IDX30 433   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 498   -2,95   -0,59%
  • IDX80 126   0,00   0,00%
  • IDXV30 136   -0,02   -0,01%
  • IDXQ30 139   -0,09   -0,06%

Genjot kredit, BNI fokus garap infrastruktur


Rabu, 25 November 2015 / 18:07 WIB
Genjot kredit, BNI fokus garap infrastruktur


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan pertumbuhan kredit tahun depan sebesar 14% sampai 16%. Target ini lebih tinggi dibandingkan proyeksi Bank Indonesia yang berada di kisaran 12% sampai 14%.

Sampai akhir tahun bank berticker BBNI ini menargetkan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp 320 triliun dari posisi September 2015 sebesar Rp 307,1 triliun. Jika ditargetkan tumbuh 14%-16%, maka kredit tahun depan diprediksi mencapai Rp 364,8 triliun sampai Rp 371,2 triliun.

Direktur Utama BNI Achmad Baequni mengatakan, portofolio penyaluran kredit tahun depan masih tidak berbeda jauh dibandingkan tahun ini. Untuk segmen bisnis banking diprediksi masih menyumbang 70% dan untuk bisnis konsumer sebesar 17%

“Tahun depan yang menjadi motor penggerak ekonomi adalah infrastruktur, maka tahun depan kami akan fokus sini,” ujar Baequni, Rabu, (25/11).

Ia mengatakan, ketika infrastruktur sudah mulai jalan, maka diharapkan kredit sektor lain seperti konsumer dan SME bisa tergenjot. Saat ini, menurut Baequni, BNI sudah menyalurkan kredit di sektor infrastruktur sebesar Rp 63 triliun atau 20,5% dari total kredit.

Direktur Bussiness Banking Bank Negara Indonesia (BNI) Herry Sidharta menargetkan, tahun depan akan ada tambahan sebesar Rp 30 triliun untuk penyaluran kredit ke infrastruktur.

Beberapa proyek infrastruktur yang diharapkan bisa menggenjot kredit BNI ke depan antara lain pembangkit listrik, pelabuhan, kemaritiman, manufaktur, jalan tol, telekomunikasi, kontribusi, dan minyak dan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×