Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berancang-ancang meluncurkan produk baru untuk program pensiun peserta individu. Jika tidak ada aral melintang, produk anyar tersebut bakal meluncur tahun depan menyasar captive market nasabah ritel sang induk.
Wahyuni Marhaenis, Kepala Bagian DPLK BRI mengatakan, sebetulnya, produk dari program pensiun iuran pasti untuk peserta individu itu merupakan simplifikasi dari produk yang sudah ada. “Kami ingin paket investasi dalam produk baru nanti lebih sederhana, disesuaikan dengan pasar induk usaha kami,” ujarnya, kemarin.
Menurut dia, produk yang ada saat ini menawarkan paket-paket investasi yang kelewat canggih, tidak cocok dengan investor pemula atau karakteristik nasabah BRI yang umumnya masyarakat menengah dan ke bawah. Sehingga, peserta kerap bingung memilih instrumen investasi dan membaca pernyataan transaksi.
Tidak heran, pergerakan pertumbuhan peserta individu sulit menandingi peningkatan jumlah peserta perusahaan. Hingga kuartal ketiga ini saja, jumlah peserta individu cuma sebanyak 7.000 orang atau kurang dari 10% terhadap total peserta DPLK BRI yang mencapai 100.000 orang. “Karena itu, kami mau genjot peserta ritel,” terang Wahyuni.
Diharapkan, produk baru itu nantinya akan mendongkrak porsi kepesertaan individu menjadi 10%. Asal tahu, DPLK BRI mengincar merangkul total peserta sampai 110.000 hingga akhir tahun nanti. Adapun, dana kelolaannya hingga kuartal ketiga ini mencapai Rp 3,5 triliun atau tumbuh 20% ketimbang akhir tahun lalu yang sebesar Rp 2,9 triliun.
“Kami menargetkan, dana kelolaan sampai akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 3,6 triliun dengan penambahan jumlah peserta baru sebanyak 10.000 orang dari posisi kuartal ketiga ini yang sekitar 100.000 orang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News