Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepertinya optimis menjalan bisnis pengelolaan dana pensiun di tahun ini. Tengok saja, di tengah ketidakpastian situasi pasar akibat perekonomian global dan rencana kenaikan bahan bakar minyak, perseroan tetap agresif mengincar Return on Investment (RoI) sebesar 11% - 12%.
Padahal, realisasi RoI yang dikantongi unit usaha Bank Mandiri tersebut sampai September 2014 pun masih di kisaran 10,34%. “Kami optimistis dapat mengejar RoI 11% - 12%, mengingat target dana kelolaan sampai akhir tahun sebanyak Rp 1,1 triliun yang dapat diparkir di delapan paket pilihan investasi,” ujar Rudi Rahman, Direktur DPLK Mandiri, Selasa (14/10).
Sebagai strategi, sambung dia, pihaknya akan mempertahankan penempatan dana investasi. Saat ini, masih banyak peserta yang menempatkan dana mereka di keranjang syariah pendapatan tetap, yakni sebesar 67% dari total dana kelolaan yang mencapai Rp 432,7 miliar, sedangkan 28% lainnya ditaruh dalam instrumen deposito dan sisanya tersebar di saham dan lain-lain.
DPLK Mandiri sendiri memilik delapan paket investasi. Dari paket pasar uang, RoI yang dikantongi sebesar 7,80%, pendapatan tetap 7,50%, saham pasar uang 16,30%, saham pendapatan tetap 13,90%, campuran kombinasi 1 5,90%, campuran kombinasi 2 11,80%, syariah pasar uang 7,40% dan syariah pendapatan tetap 5,50%. Dari kombinasi tersebut, perseroan mengantongi RoI 10,34%.
“Maklum, di DPLK, penempatan dana investasi bergantung pilihan masing-masing peserta. Peserta kami sendiri masih banyak yang konservatif menempatkan dana di pendapatan tetap dan deposito. Paling mungkin kami akan memindahkan dana deposito dari satu bank ke bank lain untuk mencari bunga simpanan maksimal, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” terang dia.
Sampai September 2014, dana kelolaan DPLK Mandiri tembus Rp 432,7 miliar atau tumbuh 145% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sampai akhir tahun nanti, perseroan mengincar mencatat dana kelolaan sebesar Rp 1,1 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News