Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pemain asuransi jiwa berniat mengeluarkan produk baru untuk mengerek pendapatan premi tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketidakstabilan global yang berimbas pada bisnis asuransi.
Dua pemain yang berniat keluar produk baru tahun ini adalah PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) dan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia).
Baca Juga: Tiga cara mudah memilih asuransi kesehatan yang pas untuk Anda
Presiden Direktur Sun Life Elin Waty mengaku, pihaknya berencana mengeluarkan produk asuransi terbaru walaupun belum mengungkapkan secara rinci. Selain keluarkan produk baru, Sun Life akan fokus pada kanal asuransi bancassurance dan keagenan yang masing-masing berkontribusi 50% dari total premi.
“Kami akan fokus dua-duanya. Sambil meninjau bisnis kami lebih sering walaupun secara bertahun-tahun sudah tumbuh positif,” kata Elin di Jakarta, Rabu (11/3).
Baca Juga: Ini Strategi Jasa Raharja dalam Menginvestasikan Dana Kelolaannya
Merujuk laporan keuangan perusahaan, sampai kuartal IV 2019, pendapatan premi Sun Life Rp 3,13 triliun atau naik 16,25% secara year on year (yoy). Dengan realisasi tersebut, tahun ini perusahaan masih fokus memasarkan unitlink yang digemari market Indonesia.
Tak mau kalah. Tahun ini Generali Indonesia juga akan keluarkan dua produk yakni tradisional dan unitlink. CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman berharap, di antara produk tersebut bisa meluncur pada semester I 2020.
“Kami condong kepada produk kesehatan yang simpel yang bisa memberikan kepastian kepada pemegang polis. Misalnya mereka bayar premi Rp 1 juta secara regular pada usia 20 tahun, kemudian bisa dikover kesehatannya hingga 85 tahun,” tambahnya.
Baca Juga: Belajar dari China: Jangan biarkan pasien corona membayar tes ujicoba dan pengobatan
Hingga 2019, Generali Indonesia mencatatkan premi sebesar Rp 2,42 triliun atau turun 13,57% yoy. Menurutnya, penurunan tersebut karena perusahaan mengubah fokus dari premi tunggal ke premi regular demi memberikan manfaat jangka panjang kepada pemegang polis.
“Komposisi kami mengarah ke premi regular bukan single premium. Kami mau nasabah yang sifatnya kontrak jangka panjang yang menjadi core bisnis perusahaan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News