kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hafid Hadeli, mengawal Adira Finance melakukan transformasi digital


Minggu, 27 Juni 2021 / 11:30 WIB
Hafid Hadeli, mengawal Adira Finance melakukan transformasi digital
ILUSTRASI. Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kinerja industri multifinance mulai kembali pulih setelah sempat terdampak pandemi covid-19. Tercermin dari kenaikan pembiayaan multiguna perusahaan pembiayaan pada Mei 2021.

Seperti pembiayaan multiguna PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) hingga Mei 2021, mencapai Rp 1,6 triliun. Pencapaian ini meningkat 3% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini menjadi pijakan Adira Finance melaju. Mengingat tiga tahun terakhir sebelum pandemi  Adira Finance berhasil melakukan perubahan business model. Dan  menghasilkan pertumbuhan yang pesat.

Perubahan tersebut terjadi sejak Hafid Hadeli menjabat Direktur Utama Adira Finance sejak tahun 2017 silam. Ke depan, Hafid bertekad membawa Adira Finance ke era digitalisasi. “Proses transformasi digital yang Adira Finance jalani masih panjang,” kata Hafid ke Kontan.co.id, beluim lama ini

Saat ini, Adira Finance sudah berhasil mendigitalisasi proses internal. Begitu juga hubungan Adira Finance dengan para dealer. Dari paper based menjadi paperless yang menciptakan keunggulan kecepatan proses.

Selain itu, bagi para pelanggan, Adira Finance juga menjalin hubungan melalui aplikasi Adiraku,, dengan menawarkan berbagai fitu. “Aplikasi ini akan terus pihaknya kembangkan untuk menjadi platform connectivity dan engagement. Baik dengan pelanggan, calon pelanggan, pihak partner maupun supplier,” terang Hafid. 

Seiring perubahan bisnis yang begitu cepat, digitalisasi kini menjadi fokus Hafid. Ia sendiri bukan orang baru di industri keuangan. Ketika bergabung di Adira Finance ia  Direktur Keuangan (CFO),. Setelah lima tahun menjabat sebagai CFO, Hafid berpindah sebagai Direktur Sales dan Marketing. .Dan akhirnya di tahun 2017 Hafid dipercaya sebagai Direktur Utama Adira Finance.

"Banyak suka maupun duka yang telah saya alami selama di Adira Finance. Namun saya selalu merasa bersyukur atas apa yang terjadi, karena itu semua yang menjadikan saya hingga berada di posisi sekarang ini," kata Hafid.

Misalnya  dalam hal persaingan karier, beberapa kegagalan yang pernah ia alami ia jadikan sebagai motivasi untuk selalu memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. "Sebagai manusia yang dapat kita lakukan adalah terus berusaha dan mempersiapkan yang terbaik, sehingga begitu ada kesempatan kita dapat langsung meraihnya," katanya.


Hafid merupakan lulusan Universitas Trisaksi tahun1988, Sejak kiliah di Fakulta Ekonomi jurusan akuntansi ia mulai membangun karier  dengan mencari perusahaan yang mengizinkan bekerja sambil kuliah. Hafid memulai karier profesional di sebuah perusahaan akuntan sebagai auditor. Kurang lebih selama tiga tahun. 

Lalu mulailah ia mencoba nyemplung ke industri perbankan. Bukan main-main ia menjajal ke Citibank meskipun menurut pengakuannya dengan bahasa Inggris yang bisa dikatakan jauh dari fasih. Tapi Hafid sukses 13 tahun berkarier di Citibank, ia memulai posisi sebagai staf keuangan. Dan berkesempatan menduduki berbagai posisi di bidang marketing dan risiko.

Mengapa Hafid berani mencoba hal baru? 

“Di usia muda, kita harus berani mengambil tantangan dengan keluar dari zona nyaman,” terangnya. Maka ia selalu memberanikan diri untuk berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain semata untuk dapat belajar hal baru. Meskipun berisiko menghambat pada perjalanan karier. .

Kendati begitu Hafid percaya, segala keputusan yang ia ambil pasti ada hikmah. Mengingat untuk menjadi seorang pemimpin dibutuhkan pengalaman dan ilmu yang beragam. Hasilnya, ketika ia menjaga Direktur Utama Adira Finance, ia lebih dapat menentukan arah perusahaan dan berbagi ilmu serta pengalaman tersebut untuk kemajuan perusahaan. 

Hafid mengungkapkan,  fungsi utama dari seorang pemimpin adalah menyatukan kekuatan dari seluruh personel perusahaan yang ada untuk mencapai suatu tujuan. Fungsi ini tidak akan dapat berjalan kalau seorang pemimpin tidak dapat dipercaya oleh personel perusahaan. Beberapa cara mendapatkan kepercayaan  menunjukkan tingkat integritas yang tinggi dan memberikan panutan serta kedekatan dengan karyawan.

Kendati menjadi orang nomor satu ia tak malu untuk belajar, Sampai sekarang dirinya masih belajar terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan digitalisasi. Ini lagi-lagi erat hubungannya dengan strategi  Adira Finance untuk mendigitalisasi bisnis.

“Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, digital technology, dan lain-lain. sulit bisa mengatakan bahwa seorang pemimpin sudah menguasai segala sesuatunya. Sudah bukan zamannya lagi bahwa seorang pemimpin memberikan instruksi harga mati, karena ia belum tentu mempunyai jawaban yang pasti,” terang Hafid. 

Adira Finance mengenal konsep Kita tidak perlu Superman, tapi kita perlu Super Team. “Seorang pemimpin bukan lagi seorang Superman tapi Ia yang harus bisa membuat super team," kata Hafid.

Hafid menuturkan, di dunia yang mengarah ke digital, selain harus bisa memberikan yang terbaik di lini usaha utama, harus juga bereksperimen untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi (digitalisasi).

Menurutnya, bereksperimen juga berarti siap menghadapi kegagalan. Tetapi kegagalan harus bisa menjadi bahan pelajaran untuk bisa bereksperimen selanjutnya. Seperti Hafid yang juga pernah berpindah-pindah karier, kegagalan dan hambatan adalah modal untuk belajar menjadi lebih baik. Tidak hanya berbicara, tetapi seorang pemimpin pada akhirnya harus berorientasi dan menuntut hasil.

Hafid mengatakan, bahwa Adira Finance mempunyai Super Team yang hebat. Namun tantangan saat ini adalah melakukan perubahaan mindset untuk merangkul perkembangan teknologi digital. Untuk itu pihaknya terus menerus melakukan edukasi kepada karyawan pentingnya beradaptasi menggunakan teknologi digital.

Adira Finance membentuk tim dengan keahlian digital untuk menjadi pusat keahlian digital perusahaan yang berperan dalam mengedukasi dan mengajak para karyawan melakukan digitalisasi di masing-masing area pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×