kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hanya 3 bank yang akan menyalurkan KUR


Rabu, 04 Maret 2015 / 10:05 WIB
Hanya 3 bank yang akan menyalurkan KUR
ILUSTRASI. Daging merah adalah salah satu pantangan asam urat.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JaKARTA. Kualitas buruk memaksa pemerintah bersikap tegas terhadap praktik penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Ujungnya, pemerintah memangkas jumlah bank penyalur KUR menjadi tiga bank dari sebelumnya tujuh bank umum dan 26 Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menyatakan, jumlah bank penyalur KUR dipangkas karena sebagian besar bank terbukti tidak siap. Indikasinya, sejumlah bank mencatatkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR tinggi. 

Tapi, kualitas kredit buruk tidak membuat pemerintah menghentikan KUR untuk selamanya. Setelah lama menimbang, pemerintah hanya menunjuk tiga bank yang bakal menjadi perpanjangan tangan pemerintah mengucurkan KUR. Ketiganya adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia (BNI).

Berebut kue

"Kami tunjuk bank yang dinilai siap," ujar Puspayoga, Selasa, (3/3). Ia menyatakan, BRI merupakan bank yang paling siap dari segi infrastruktur.

Namun, pemerintah turut melibatkan Bank Mandiri dan BNI untuk membahas hal ini. Tiga bank ini bakal mendapatkan mandat pemerintah lewat Peraturan Presiden yang terbit 10 Maret 2015.

Selain menciutkan jumlah bank penyalur, pemerintah juga membuat sejumlah perubahan aturan main. Misal, "Bunga KUR kita turunkan. Kalau tahun lalu sampai 22%, sekarang kita patok 21%," jelas Puspayoga.

Perubahan lain, plafon maksimal tanpa agunan, turun dari Rp 25 juta menjadi maksimal Rp 15 juta per debitur. Sementara, debitur yang memiliki agunan, tetap berhak berutang hingga Rp 25 juta.

Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI menyatakan, pihaknya membuktikan sanggup mencatatkan kinerja KUR yang bagus. "Selain volume KUR terbesar, tingkat NPL BRI rendah," ujar dia.

Budi bilang, pihaknya siap menyalurkan KUR kendati bunga diturunkan menjadi 21%. BRI bakal bersaing dengan Bank Mandiri dan BNI memperebutkan kue KUR. Tahun ini, pemerintah bakal mengucurkan dana KUR sebesar Rp 20 triliun.

Target pemerintah, dana kredit murah itu bakal mengalir ke tangan dua juta debitur. Catatan saja, keputusan pemerintah ini membuat empat bank umum dan 26 BPD terdepak dari daftar bank penyalur KUR. Diantaranya adalah BTN dan Bukopin.                   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×