kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga BBM naik, MI optimistis penuhi target


Senin, 24 November 2014 / 10:08 WIB
Harga BBM naik, MI optimistis penuhi target
ILUSTRASI. Khusus perempuan, coba ketahui beberapa titik sensitif yang menjadi area rangsangan sensual pada pria berikut ini.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diramal tidak berpengaruh terhadap pasar modal. Makanya, sejumlah manajer investasi (MI) masih optimistis bakal bisa memenuhi target dana kelolaan tahun ini.

Salah satunya adalah PT Valbury Capital Management. Direktur VCM Andreas Yasakasih optimistis memikat investor dengan cara mengubah strategi pengelolaan investasi. Valbury memodifikasi beberapa portofolio reksadana. Tujuannya agar produk itu tetap memberikan imbal hasil yang menggiurkan bagi investor.

Ambil contoh, produk reksadana Valbury Balanced I. Mereka mengurangi porsi efek ekuitas, terutama saham-saham sektor consumer goods di produk reksadana campuran andalan Valbury tersebut. Sementara itu, porsi instrumen pasar uang ditingkatkan. "Kenaikan BBM akan mempengaruhi konsumsi dan berdampak pada saham consumer dalam jangka pendek," ujar Andreas.

Sampai bulan Agustus lalu, Valbury Balance I memberikan imbal hasil hingga 5,75%.  Dari produk tersebut, Valbury menargetkan bisa meraih dana kelolaan sebesar Rp 40 miliar hingga akhir 2014. Sementara itu, total dana kelolaan sampai akhir bulan Desember nanti dipatok mencapai Rp 320 miliar.

Di sisi lain, Valbury mengharapkan kenaikan kinerja beberapa sektor usaha, seperti perkebunan, perbankan, konstruksi dan semen menjelang akhir tahun ini. "Sehingga kita optimis mendorong dana kelolaan," imbuh Andreas.

PT Mandiri Manajer Investasi (MMI) juga punya optimisme serupa. Direktur Utama MMI Muhammad Hanif meyakini dana kelolaan mereka bakal terus meningkat meski diterpa oleh kenaikan harga BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah beberapa hari lalu.

Walau dalam jangka pendek kondisi pasar modal masih bisa berubah, menurut Hanif, kebijakan pemerintah itu justru akan mendorong gairah di pasar modal dalam jangka panjang. Termasuk, membanjirnya dana para investor asing. "Dana kelolaan industri pun secara umum ikut meningkat," katanya.

MMI sendiri menargetkan dana kelolaan bakal menembus Rp 22 triliun hingga akhir tahun ini. Saat ini, dana kelolaan MMI sudah mencapai Rp 20 triliun.

Ronni Gandahusada, Presiden Direktur PT Ashmore Asset Management, juga menilai kenaikan harga BBM hanya bakal berdampak sementara terhadap kondisi pasar modal. Namun, dia enggan mengungkapkan target dana kelolaan Ashmore sampai tutup tahun ini. Yang jelas, jumlah dana kelolaan yang sudah dikumpulkan Ashmore saat ini mencapai Rp 6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×